Pengusiran Rakyat Pulau Rempang, APP-TNI: Jokowi Berpihak ke Investor dan tak Peduli ke Rakyat Kecil

Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih berpihak kepada investor daripada rakyat kecil atas kejadian di Pulau Rempang yang memunculkan korban warga setempat.

“Jokowi selaku Presiden sangat berpihak kepada pemodal/investor dan tidak peduli serta mengabaikan hak huni bagi warga Negara Indonesia yakni penduduk asli pulau Rempang, dengan mengorbankan serta menindas hak rakyat melakukan pengusiran secara semena-mena. Demi Megaproyek Pembangunan Kawasan Pulau Rempang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City dari pemerintahan Jokowi,” kata Ketua Umum Aliansi Pejuang & Purnawirawan TNI (APP-TNI) Mayjen Purn Deddy S Budiman kepada redaksi www.suaranasional.com, Senin (11/9/2023).

Kata Deddy, seharusnya Presiden Jokowi memberi perlindungan yang aman bagi penduduk pulau Rempang serta dilindungi kehidupan mereka yang sekarang berjumlah 17.000 jiwa masyarakat yang menempati 16 titik lokasi kampung-kampung tua di Pulau Rempang, Kecamatan Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau adalah Warga Negara Indonesia asli yang junlahnya tidak sedikit memiliki hak konstitusi untuk dilindungi dan diberikan keadilan oleh Negara

“Sesuai sumpah jabatan dan amanah yang diterimanya Pemerintaham Jokowi tidak patut mengusir dan melakukan kekerasan kepada rakyat di pulau Rempang,” jelasnya.

Sekjen APP-TNI Syafril Sjofyan menilai Presiden Jokowi sudah tidak pantas dan sudah tidak bisa dipercaya serta tidak mampu memberikan rasa keadilan dan keamanan bagi rakyatnya sendiri.

“Rakyat berhak melakukan perlawanan bagi rejim pemerintahan yang dzalim. Sudah seharusnya Jokowi segera dimakzulkan dan mengundurkan diri,” paparnya.

Syafril mengatakan, kejadian di Rempang menunjukkan pemerintahan Jokowi sangat otoriter, represif dan melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

“Pemerintahan Jokowi secara otoriter menyebabkan terjadinya tindakan represif dan biadab serta tidak berprikemanusiaan yang dilakukan oleh Petugas Gabungan Polri Kepulauan Riau, kepada warga di Pulau Rempang, tersebut telah menyebabkan banyaknya korban, gangguan kesehatan dan menimbulkan trauma psikologis terutama bagi masyarakat termasuk anak-anak di pulau Rempang,” pungkasnya.