Hendry Ferdiansyah Dari Kroco Hingga Memiliki Omset Menggiurkan

BOGOR – Roda kehidupan selalu berputar, kadang di atas kadang di bawah. Begitu juga dengan nasib manusia. Terkadang ada di bawah dan suatu saat di atas.

Dari hanya sebagai pegawai biasa akhirnya menjadi pemilik perusahaan yang memiliki omset yang menggiurkan.

“Yang jelas untuk bisa berhasil tidak bisa hanya santai, tapi harus kerja keras sambil berharap dan berdoa kepada Allah subhanahu wa ta’ala,” kata direktur PT. Almubarak Wisata Internasional, H. Hendry Ferdiansyah, SE, MPar saat ditemui, kemarin.

Bagi Hendry kesuksesan yang dialami belakangan ini bukan diraih seperti membalik telapak tangan. Namun perlu perjuangan hingga jatuh bangun.

Kendati begitu, pria lulusan Magister Pariwisata Universitas Padjadjaran itu menjalininya roda kehidupan tersebut seperti air mengalir saja. Tentu saja, sambil berdoa dan bersyukur atas rizeki yang ada.

Ayah satu anak yang penampilannya bersahaja ini setelah lulus kuliah 2007 di ATC penerbangan dan bekerja di beberapa perusahaan penerbangan Adam Air, Sriwijaya Air, dan Batavia Air.

Pada 2009 Hendry mendapat tawaran bekerja di penerbangan Batavia Air, ditempatkan di posisi yang sama dengan sebelumnya.

Bosan menjadi karyawan yang membawahi sejumlah staf lapangan tersebut, Hendry pun keluar dan mendirikan perusahaan travel haji dan umrah.

Beberapa tahun Hendry banyak pelanggan dan jamaah haji dan umrah. Namun kemudian, usaha tersebut ditinggalkan karena terlalu menyita waktu.

“Saya ngga betah ribet-ribet. Dulu di sini (rumah) ini penuh dengan koper atau barang-barang perlengkapan umrah dan haji. Tapi saya berpikir ko ribet ya, akhirnya saya tutup,” ujarnya.

Dari pengalaman sebagai spesialis tiket booking, Hendry kini menjadi FIT (Free Individual Travel) yang memiliki akses langsung ke aplikasi tiket semua airline (penerbangan), baik domestik maupun asing.

Menurut dia, saat ini dia membawahi beberapa perusahaan travel besar di Indonesia, dimana mereka semua memesan tiket baik penerbangan domestik maupun asing, khususnya penerbangan asing untuk umrah dan haji.

Selain itu, Hendry mengaku selain beberapa perusahaan besar travel nasional, banyak juga pimpinan pondok pesantren yang memesan tiket langsung untuk umrah dan haji.

Jadi, katanya, tiap hari selain melayani pesanan tiket travel, tapi juga melayani permintaan pesanan tiket dari para ustadz dan kiai yang membimbing umrah dan haji.

“Saya kasih harga ‘miring’, spesialis, baik saat promosi maupun harga normal. Yang pasti di saya lebih murah dibandingkan beli di travel lain,” ujar Hendry.

Dalam menjalani aktivitasnya, Hendry bekerja sama dengan PT. Sabre Indonesia (perusahaan perangkat lunak) dan Via.com Indonesia (perusahaan travel online terlengkap, termasuk tiket penerbangan).

Dari usahanya itu, Hendry pernah mendapat sejumlah penghargaan dari sebuah perusahaan travel internasional karena Hendry terbilang sukses meraih omset menggiurkan.

Tidak bermaksud riya dan menggurui, Hendry mengatakan hidup ini harus realistis dan syukuri rizki yang dirikan Allah Subhanahu wa ta’ala.

“Apa tanda syukurnya, ya harus berbagi. Apalagi, dalam Islam, ada 2,5 persen bagian orang miskin dan anak yatim. Saya memilih menyantuni anak yatim. Saat ini baru ada 50 anak yatim yang tiap bulan saya biayai dari rizeki yang saya peroleh,” ujar Hendry.***