Keluarga Menjadi Pendukung Sukses Karir

Kesuksesan karir dalam bekerja mendapat dukungan dari keluarga khususnya istri. Keluarga memberikan dukungan untuk meraih sukses dalam meraih jenjang karir lebih baik.

“Keluarga hendaknya menjadi pendukung sukses karir kita dalam bekerja. Dengan daya dukung keluarga, karir yang terbangun akan utuh, tanpa terjadi goncangan batin akibat adanya hambatan dari keluarga,” kata Direktur Utama Akademizi dan Associate Expert Forum Zakat (FOZ) Nana Sudiana dalam artikel berjudul “Antara Karir dan Keluarga”

Dengan karir yang bisa berjalan baik, kata Nana, keluarga pun pada akhirnya akan bisa menikmati pencapaian karir ini dan tentu saja tingkat kepuasan yang didapat-pun akan lebih maksimal.

Kata Nana, untuk mendapatkan karir yang mantap dan keluarga bahagia dengan beberapa cara di antaranya:

Pertama, membangun komunikasi empati. Membangun komunikasi bukanlah persoalan mudah, bukan pula sesuatu yang sulit. Ini hanyalah persoalan kemauan dan tekad yang kuat untuk bisa mendengar sekaligus berempati. Ya, menjadi pendengar yang baik pada dasarnya tidak mudah, padahal dengan mendengar kita akan dengan mudah memiliki empati. Dengan komunikasi empati inilah kita akan mudah membangun suasana keluarga yang penuh kehangatan. Dengan komunikasi yang terjalin baik dalam keluarga, keterbukaan-pun akan menjadi suatu budaya dalam keluarga. Tentunya hal ini akan membuat setiap anggota keluarga saling memaklumi dan mengerti satu dengan yang lainnya, terutama pada masa-masa di mana orang tuanya sedang sibuk dengan pekerjaannya.

Kedua, Selalu Memperteguh Komitmen.Komitmen adalah hal penting dalam sebuah ikatan keluarga. Dengan komitmen yang kuat, bangunan keluarga akan berdiri dengan kokoh. Dengan komitmen pula, akan mudah terbangun kesepakatan-kesepakatan penting dalam keluarga untuk mendiskusikan apa-apa saja yang menjadi prioritas sebuah keluarga. Jika memang terdapat tuntutan ekonomi yang menuntut suami dan isteri bekerja, temukan kesepakatan terbaik sehingga keluarga tetap mendapat perhatian.

“Ketiga, menjaga keseimbangan. Menjaga keseimbangan lebih pada persoalan membangun harmoni. Tanpa terciptanya harmoni, bisa saja malah antara karir dan keluarga dua-duanya tak bisa terkelola dengan baik. Dalam kesibukan setiap hari, usahakan untuk meluangkan waktu bersama dengan pasangan atau anak-anak, misalnya dengan melakukan sarapan atau makan malam bersama. Bila ada kesempatan dapat pula memanfaatkan akhir pekan atau waktu libur untuk melakukan kegiatan bersama keluarga, misalnya makan bersama di sebuah rumah makan, rekreasi ke sebuah tempat wisata, atau jalan-jalan ke pusat perbelanjaan atau pun hanya sekedar jalan-jalan ke sebuah taman,” pungkas Nana.