Pengamat: Pernyataan Istana, Perburuk Hubungan Kelompok Islam dengan Jokowi

Pernyataan Istana melalui Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin justru memperburuk hubungan Presiden Jokowi dengan kelompok Islam.

“Pernyataan Ngabalin tidak bisa dilepaskan posisinya sebagai pejabat Istana. Dan pernyataan kontroversi Ngabalin memperburuk hubungan Jokowi dengan kelompok Islam,” kata pengamat politik dan sosial Muhammad Yunus Hanis kepada suaranasional, Rabu (28/10/2020).

Menurut Yunus, pernyataan Istana justru makin membenarkan tulisan Australian National University (ANU), Profesor Greg Fealy bahwa pemerintahan Jokowi represif terhadap kelompok Islam.

“Komunikasi Istana terhadap kelompok Islam sangat buruk. Hal ini berbeda di era SBY,” papar alumni pascasarjana sosilogi UGM ini.

Kata Yunus, sikap pemerintahan Jokowi terlihat represif terhadap kelompok Islam karena tidak ada sosok seperti Taufik Kiemas. “Saat ini, kelompok sekuler yang lebih dominan dalam pemerintahan Jokowi. Harusnya ada sosok seperti Taufik Kiemas yang bisa menetralisir hubungan pemerintah dengan kelompok Islam,” paparnya.