Manuver Anwar Usman untuk Menguasai MK Kembali

Oleh : Sholihin MS (Pemerhati Sosial dan Politik)

Anwar Usman tidak terima atas keputusan MKMK yang memberhintikannya dari Ketua MK dan larangan untuk ikut mengadili sengketa Pemilu. Dia mengajukan gugatan ke PTUN, dan akhirnya PTUN (mungkin setelah melihat hasil quick count yang mengunggulkan paslon 02) akhirnya mengabulkan gugatan itu.

Apakah diterimanya gugatan itu secara serta merta menjadikan dia Ketua MK lagi ? Ketua MKMK, Jimmly Asshiddiqie menyarankan agar Anwar Usman legowo menerima keputusan MKMK karena akan sangat beresiko jika menduduki posisi Ketua MK lagi.

Seorang yang sudah dipecat karena telah melakukan pelanggaran etik berat, berarti sudah cacat moral, sangat tidak layak memimpin lembaga hukum yang super power. Jika Anwar Usman tidak sadar diri, akan rusaklah negara ini.

Jika saja Anwar Usman menyalahgunakan wewenangnya sebagai Ketua Hakim MK, bisa bernasib seperti Bal’am bin Baura, seorang ulama sakti Bani Israel.

Kesaktian Ketua MK saat ini yang menjadi pemutus pamungkas suatu perkara, mungkin sesakti ucapan seorang ulama Bani Israil, Bal’am bin Baura yang hidup di zaman Raja Madyan di masa Nabi Musa as. Bal’am selain sakti juga ilmunya sangat tinggi dan ahli ibadah.

Alkisah, Bal’am ketika bepergian menemukan sebuah negeri yang dipimpin oleh pemimpin sangat zalim, kejam, dan sadis. Tapi pemimpin yang zalim ini banyak pendukungnya, termasuk saudara-saudara Bal’am sendiri. Walaupun pemimpin itu sangat kuat, tapi dia sangat kesulitan menaklukan kekuatan Nabi Musa. Segala cara sudah ditempuh tapi gagal dan bahkan Musa malah semakin kuat

Lalu Saudara-saudara Bal’am memaksa Bal’am untuk membantu sang pemimpin mereka untuk mengalahkan Musa dan Pasukannya.

Semula Bal’am menolak, tapi atas desakan dari Saudara Bal’am dan bujukan sang pemimpin itu akhirnya Bal’am menyanggupi.

Ternyata titik lemah Bal’am ada di istrinya. Isterinyalah yang mendesak Bal’am untuk menerima tawaran itu, apalagi ditawari dengan harta. Maka dari sinilah Bal’am mulai “dirayu”. Bal’am akan disuap Sang Pemimpin dengan sebidang tanah. Semula Bal’am tidak tergoda, sampai akhirnya dirayu istrinya untuk mau menerima tawaran harta dari Sang Pemimpin. Akhirnya Bal’am telah bersekongkol dengan pemimpin zalim.

Tugas Bal’am supaya mendoakan kekalahan Musa dan pasukannya.

Istrinya meminta untuk sekali ini saja berbuat kejahatan, setelah itu kan bisa bertobat ? (Padahal maksiat yang direncanakan taubatnya tidak diterima Allah) (Q.S. 4: 17-18)

Hari yang diminta pun tiba. Kesaktian doa Bal’am dipanjatkan kepada Allah. Dia berdoa dengan penuh kesungguhan.

Dia pun berdoa untuk kehancuran Nabi Musa dan pasukannya.

Tapi apa yang terjadi ?

Tiba-tiba, lidah Bal’am dibalik oleh Allah. Setiap mendoakan kehancuran Musa dan Pasukan justru yang terucap adalah kehancuran bagi pasukan mereka yang menyuruhnya.

Pasukan Nabi Musa tetap selamat, Bal’am telah terjerumus kedalam kemaksiatan. Akhirnya Bal’am nekad untuk mencari cara lain guna menjatuhkan Musa dan pasukannya, yaitu menyusupkan pelacur ke kemah Pasukan Musa.

Di akhir hayatnya Bal’am mati dengan suu-ul khatimah.

Apakah peristiwa yang menimpa Bal’am akan menimpa Ketua MK yang tidak amanah, tidak adil, tidak ada rasa takut kepada Allah, dan menyalahgunakan kewenangannya untuk membela penguasa zalim ? Wallahu a’lam.

Selama MK dipimpin Anwar Usman sudah kehilangan trust (kepercayaan) dari Masyarakat. Citra MK saat ini telah hancur. MK telah berubah jadi killing field (“ladang pembantaian”) perkara.

Ini berbeda dengan MK ketika dipimpin oleh Hamdan Zoelva, Jimly Asshiddiqie dan Mahfud MD.

Anwar Usman selalu membawa-bawa nama Allah tetapi tindakannya mengikuti iblis. MK sekarang jadi bahan olok-olok masyarakat semenjak dipimpin Anwar Usman.

Semoga Pilpres 2024 Tim Hukum Amin tidak membawa sengketa Pilpres ke MK, semoga ada jalan lain untuk membongkar kecurangan paslon 02 yang diotaki oleh Jokowi.

Di bawah Jokowi, semua lembaga sudah dikuasai iblis, sulit untuk mencari keadilan dan ditegakkannya kebenaran dan kejujuran. Semua telah jadi hipokrit, bagaikan singa berbulu domba.

Hanya pertolongan Allah yang bisa menghancurkan kebatilan dan kedzaliman rezim ini.

Semoga tahun 2024 makar Allah akan menghancurkan makar rezim Jokowi. Aamiin

Bandung, 12 Sya’ban 1445