Politikus PKB: tak Dapat Jatah Menteri, 9 Tahun Demokrat Maki-maki Jokowi

Partai Demokrat selama 9 tahun memaki-maki Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena tidak mendapat jatah menteri.

“2x PilPres ga pernah perjuangkan kemenangan Jokowi, 9 taun maki-maki, ngomelin Pemerintahan Jokowi bgitu dikasih 1 Menteri udah seperti ini..
Ternyata masalahnya selama ini belum dapat jatah aja 😄😄😄,” kata politikus PKB Bambang Elf di akun X, Rabu (21/2/2024).

Bambang mengatakan seperti itu menanggapi berita dari Viva berjudul “Demokrat Sebut Ada Parpol Dalam Pemerintahan tetapi seperti Oposisi, Sindir Siapa?”

Setelah 9 tahun 4 bulan, Partai Demokrat kembali masuk ke dalam pemerintahan. Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dilantik menjadi Menteri ATR/BPN oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pelantikan AHY menjadi Menteri ATR/BPN tak dihadiri oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Demokrat menjelaskan SBY memberikan doa kepada AHY yang telah dilantik.

“Bapak SBY sendiri tidak hadir dalam pelantikan hari ini,” kata Sekretaris Pribadi SBY, Ossy Darmawan, kepada wartawan, Rabu (21/2).

Presiden Jokowi mengutarakan alasan memilih AHY sebagai menteri ATR/Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Pertama, AHY adalah Ketua Umum Partai Demokrat. Kedua, putra pertama Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhohono ini lulusan Akademi Militer (Akmil), dan terakhir AHY juga lulusan pendidikan tinggi di universitas ternama luar negeri.

“Saya kira, saya tidak ragu memberikan tempat untuk kementerian ATR/BPN, karena ini lulusan manajemen, saya kira beliau sangat siap,” kata Presiden Jokowi usai pelantikan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (21/02).

Selain itu, Presiden Jokowi juga memberikan tiga tugas prioritas yang akan diemban AHY di kementeriannya dalam waktu delapan bulan ke depan: pengguliran sertifkat elektronik tanah, Hak Guna Usaha untuk perdagangan karbon, dan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

“Berkaitan target 120 juta PTSL, bidang yang masuk ke PTLS harus bisa kita selesaikan,” kata Jokowi yang mengatakan pengangkatan menteri AHY ini sebagai “kebutuhan”.

Dalam kesempatan yang sama, AHY menggambarkan penunjukan dirinya sebagai menteri ATR/BPN “serba mendadak”.