Politikus PSI: Sekelompok Orang Beratribut PDIP Berupaya Intimidasi Kaesang

Sekelompok orang beratribut PDIP berupaya melakukan intimidasi terhadap Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep di Pati.

“Ini sih terang benderang sebuah upaya intimidasi sekelompok orang beratribut PDIP kepada Ketua Umum PSI,” kata politikus PSI Dedek Prayudi di akun X, Senin (18/12/2023).

Dedek juga mengatakan, kader PDIP berinisial DS menyerang secara pribadi lawan politiknya.

“Rendah banget mainnya, barusan saya liat kader PDIP bang DS menjadikan urusan pribadi sebagai komoditas serangan politik, sekarang intimidasi dengan cara premanisme begini,” jelasnya.

Kata Dedek, kualitas demokrasi Indonesia rusak atas kelakuan sekelompok orang berupaya mengintimidasi Kaesang.

“Rusak kualitas demokrasi kalau elite dan anggota partainya begini mainnya,” paparnya.

Sebelumnya, Kaesang Pangarep menghadiri acara bertajuk ngopi bareng bersama relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Plat K di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Acara itu sempat terganggu dengan hadirnya segerombolan pemotor yang membawa bendera PDIP.

Momen itu terjadi saat Kaesang bersama relawan berada di Rumah Makan Renggo Sabtu Baru, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Minggu (17/12/2023). Kemudian terdengar dari dalam rumah makan geberan sepeda motor.

Peristiwa di luar rumah makan itu sempat direkam oleh PSI. Dalam video yang dibagikan PSI itu tampak segerombolan pemotor berhenti di depan rumah makan tersebut.

Gerombolan pemotor itu tampak membawa bendera PDIP. Salah satu pemotor bahkan sempat memasuki pelataran rumah makan.

Pemotor yang masuk ke area rumah makan acara PSI itu membawa bendera bergambar banteng. Ada tulisan ‘Banteng Pekok Growkid Juwana’ pada bendera tersebut. Para pemotor itu tampak memainkan dan menggeber gas motornya.

Kaesang juta sempat keluar untuk mengecek namun gerombolan pemotor itu sudah meninggalkan lokasi. Awak media yang meliput kegiatan Kaesang juga ikut mengecek ke depan rumah makan, namun para pemotor sudah pergi.

Sekjen PSI, Raja Juli Antoni, mengaku kaget dengan peristiwa tersebut. Dia mengatakan PSI sudah menyiapkan acara itu dari jauh hari.

“Kami terus terang agak kaget karena kami sudah menyiapkan acara ini jauh-jauh hari, izinnya juga sudah disampaikan kepada semua pihak berwajib, tapi masih ada partai tertentu yang memprovokasi,” kata Raja Juli Antoni kepada wartawan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Raja Juli berharap provokasi itu tidak menyalut amarah. Dia menekankan bahwa pemilu harus berjalan dengan damai.

“Sampai tadi ada yang masuk ya, kami berharap ini adalah provokasi kecil yang tidak akan menyulut kemarahan teman-teman dan sekaligus ini adalah kejadian terakhir karena sekali lagi kami punya komitmen, pemilu ini harus diselenggarakan secara damai, secara santun dan santuy ya. Jadi kita bertanding gagasan, pikiran, bukan otot bukan provokasi,” kata dia.

Raja Juli mengaku akan mengkomunikasikan kejadian itu ke relawan PSI di Pati dan Jateng. Dia mengatakan pemilu merupakan momentum untuk adu gagasan bukan adu otot atau provokasi.

“Saya sendiri nggak tahu, tapi tadi katanya ada temen yang ngambil ya jadi temen-temen relawan, acara PSI sudah berkumpul tapi ada segerombolan naik motor bawa bendera bahkan ada sempat masuk ke ruang acara,” ujarnya.

Dia menyayangkan aksi segerombolan pemotor yang membawa bendera PDIP tersebut. Dia menyebut PSI tak takut jika aksi pemotor itu berniat untuk menakut-nakuti.

“Saya kira ini suatu yang nggak baik, dan kalau maksudnya menakut nakuti sama sekali kami nggak takut sih. Tapi kita nggak mau lah, masak, ini harus adu otak bukan otot ya,” ujarnya.