Eks Penasehat KPK Mempertanyakan Sumber Kekayaan 13 Perusahaan Senilai Rp63 Miliar Milik Kaesang

Putrra Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang masih berusia 30 tahun memiliki 13 perusahaan dan nilainya Rp63 miliar. Publik pun mempertanyakan sumber kekayaan yang diperoleh Kaesang.

“Dua masalah yang muncul dalam benak anggota masyarakat pedalaman. Pertama, bagaimana Kaesang yang masih 30 tahun, memiliki 13 perusahaan dan kekayaan sebesar Rp63 miliar ?” tanya Eks Penasehat KPK Abdullah Hehamahua dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Senin (12/12/2022).

Kata Abdullah, Kaesang mulai berbisnis pada tahun 2017. Ayahnya, Jokowi seorang Penyelenggara Negara (PN). Mulai dari walikota, gubernur, sampai presiden. “Apakah tidak ada pengaruh Jokowi sebagai PN terhadap kemajuan bisnis Kaesang?” ujar Abdullah.

Abdullah merasa heran usaha Kaesang yang relatif singkat bisa memiliki 13 perusahaan dengan nilai Rp63 miliar di saat orang tuanya sebagai pejabat publik.

“Bagaimana dengan usaha Kaesang yang melejit dalam waktu relatif singkat? Bagaimana dirinya dengan abangnya, Gibran yang terlibat kasus kebakaran hutan di Palembang (2015) yang dilaporkan saudara Ubedillah Badrun ke KPK.? Bagaimana sikap KPK ? Apakah sikap KPK sama dengan kebijakannya dalam menangani kasus Harun Masiku?” papar Abdullah.

Selain itu, Abdullah mengingatkan ke Presiden Jokowi ada 334 orang yang meninggal di gempa bumi Cianjur. Presiiden Jokowi sendiri menyaksikan ribuan orang yang sedang berlindung di perkemahan bencana. Anak-anak dan bayi mereka sedang kedinginan, lapar, dan haus. Keluarga 127 korban stadion Kanjuruhan, Malang, belum kering air mata mereka.

“Presiden juga jangan lupa, lahar gunung Semeru, Lumajang, Jatim masih status awas sampai tanggal 19 Desember. Apalagi, selama hampir tiga tahun ini, akibat Covit 19, banyak kasus PHK. Pengangguran meningkat. Harga barang kebutuhan sehari-hari meroket. Pada waktu yang sama, anda, keluarga dan para Menteri bersuka ria dalam gemerlapan hotel, makanan, minuman, dan para relawan. Ada pula para pejabat datang ke Solo mengenderai jet pribadi. Apakah hal-hal tersebut tidak menganggu nurani bapak, keluarga dan para Menteri ketika bersuka ria di Yogya dan Solo?” pungkas Abdullah.