Rizal Ramli-Amien Rais Bertemu, Nicho: People Power Makin Nyata untuk Tumbangkan Penguasa

Rizal Ramli yang bertemu Amien Rais menunjukkan power power makin nyata untuk menumbangkan penguasa. Kedua tokoh ini terkenal mempunyai keberpihakan kepada perjuangan rakyat.

“Amien Rais-Rizal Ramli bertemu, people power makin nyata untuk tumbangkan penguasa,” kata aktivis Molekul Pancasila Nicho Silalahi kepada redaksi www.suaranasional.com, Ahad (13/8/2023).

Menurut Nicho, Rizal Ramli sosok yang mempunyai integritas dan sangat peduli pada perjuangan rakyat. “Saat demo 1 juta buruh, Rizal Ramli turun ke lapangan dan memberikan orasi,” paparnya.

Amien Rais, kata Nicho mempunyai keberanian dalam melawan Soeharto saat Orde Baru (Orba). “Di saat Soeharto masih kuat, Amien Rais menggaungkan suksesi kepemimpinan. Dia juga mengkritik keras Soeharto,” jelas Nicho.

Pasca pertemuan Rizal Ramli-Amien Rais, kata Nicho perlu ada pertemuan berbagai komponen bangsa yang menginginkan ada perubahan secara cepat. “Buruh, kaum miskin kota, mahasiswa, emak-emak, ulama, tokoh berbagai agama harus bersatu untuk menyuarakan people power turun ke jalan meminta Jokowi mundur,” ungkapnya.

Sebelumnya, Rizal Ramli dan Amien Rais melakukan pertemuan tertutup selama sekitar 30 menit, di kediaman Jalan Bangka IX, Kemang, Jakarta Selatan, Minggu sore (13/8).

Kedua tokoh itu dikenal telah memiliki hubungan sejak lama, terutama dalam memperjuangkan demokrasi melawan otoritarianisme dan KKN Orde Baru. Puncaknya adalah kejatuhan Orde Baru melalui gerakan reformasi yang tuntutan utamanya demokratisasi dan pemberantasan KKN, selanjutnya ditetapkan TAP MPR XI/1998.

Setelah 25 tahun reformasi berjalan, Rizal dan Amien Rais mengaku kecewa terhadap pengkhianat cita-cita reformasi.

“Jokowi yang tidak pernah berjuang untuk demokrasi, begitu berkuasa justru mempreteli demokrasi, memperlemah lembaga anti korupsi, dan membiarkan berkembangnya penyalahgunaan kekuasaan oleh pejabat untuk memperkaya keluarga dan kelompoknya secara ganas dan vulgar,” kata Rizal kepada wartawan, saat konferensi pers bersama Amien Rais, usai pertemuan.

Apalagi, kata Rizal, kini indeks demokrasi Indonesia semakin merosot, hak-hak rakyat terhadap kebutuhan dasar, pendidikan, dan fasilitas sosial lainnya, semakin tidak terjangkau. Bahkan 40 persen rakyat Indonesia masuk kategori miskin, hak-hak politik dan kebebasan rakyat untuk berpendapat juga ditindas.

“Tidak hanya melakukan influence trading untuk memperkaya keluarga, Jokowi juga membangun dinasti politik yang penuh nepotis dan tidak berprestasi,” tegas Rizal.