Penjajahan Gaya Baru, Pengusiran Warga Pribumi oleh Penguasa dari Tanah Airnya Sendiri

Oleh: Kanjeng Senopati (Spiritual Geopolitik Geostrategi)

Tanda-tanda dari Goro-Goro Besar di Nusantara sudah semakin dekat. Adalah akan munculnya berbagai chaos dan Goro-Goro di berbagai titik wilayah di Indonesia, yang nanti puncak dan endingnya terbesar akan “diselesaikan” di pulau Jawa, memang sudah titi wancinya gonjang ganjingnya Nusantara.

Saya menilai tindakan pemerintah saat ini sangat represif, hendaknya penguasa pemerintah agar mawas dirilah terhadap kebijakannya yang menyebabkan rakyat pribumi sendiri terluka.

Karena kasus Rempang dan Galang. Karena ini akan menjadi “Bom Waktu” buat pemerintah sendiri dengan mengusir warga negaranya sendiri penduduk pribumi kaum Melayu.

Ini seperti tindakan neo imperialisme tidak berbeda jauh dari Penjajahan Gaya Baru. Padahal suku Melayu Rempang dan Galang itu sudah ada sejak 1834 bertempat tinggal di kampung tua itu dan jauh sebelum Indonesia Merdeka.

Bangsa penjajah Portugis, Belanda, Jepang yang katanya penjajah Indonesia tidak pernah ada dalam sejarah tertulis mereka merampas kampung halaman kaum pribumi melayu ini.

Wajar jika mereka protes demi mempertahanan hak hak tanahnya, mempertahankan tanah leluhurnya dan mempertahankan wilayahnya di pulau Rempang dan Galang.

Karena pemerintah ingin menggusur begitu saja demi memfasilitasi China komunis untuk melegalisasi wilayah kedaulatan Indonesia tersebut agar menjadi milik China RRC.

Dengan mengusir seluruh rakyat pribumi pulau tersebut dari tanah dan negerinya sendiri. Dengan harapan rezim pemerintah bakal berhasil sukses mendapatkan fee triliunan dari proyek besar China tersebut.

Tujuan besar penguasa membuat proyek besar pembangunan Rempang Eco City dengan China dengan “alasan” katanya untuk “pembangunan mensejahterakan ekonomi rakyat”.

Tapi kenyataannya realitanya hanya untuk mensejahterakan rakyat WNA Tiongkok China dan membahagiakan pemerintahan komunis China.

Dimana itu peranan pemerintah yang seharusnya penguasa pemerintah sebagai pengayom dan pelindung bagi rakyatnya sendiri saat ini sudah hilang dimana peranan pemerintah bukan sebagai pengayom dan pelindung rakyat tapi hanya sebagai Inlander of China.

Rakyat akan memandang pemerintah saat ini bagai sosok “PENJAJAH” GAYA BARU inilah yang disebut NEO IMPERIALISME.

Surakarta, 12 September 2023