Menanti Cawapres Anies Pilihan Surya Paloh

Oleh : Sholihin MS (Pemerhati Sosial dan Politik)

Riak-riak perbedaan pandangan antara Surya Paloh dengan Demokrat tentang sosok cawapres Anies sangat wajar dan pasti bisa diselesaikan dengan baik. Semoga segera ada titik temu. Masing-masingnya harus menyamakan pandangan bukan saja tentang calon yang telah memenuhi syarat yang telah ditetapkan Anies, tapi juga calon itu harus bisa diterima oleh kedua belah pihak.

Alasan kedua inilah yang tampaknya masih alot belum menemukan titik temu.

Jika cawapres Anies adalah AHY, tentu sangat baik dan telah memenuhi 6 syarat yang telah ditetapkan Anies.

Tapi apakah Surya Paloh sudah sreg dengan AHY sebagai cawapres ? Kita tunggu statemen langsung dari Surya Paloh. Kalau dari rakyat sendiri, mayoritas mendukung pasangan Anies – AHY.

Mengapa Surya Paloh belum sepakat ? Ini yang rakyat ingin tahu alasannya. Pertanyan masyarakat antara lain ;

1. Apakah AHY dianggap terlalu “keras” dalam menegakkan hukum (nantinya) sehingga akan “membabat habis” para durjana dari pemerintahan rezim Jokowi ? Mungkinkah Surya Paloh menginginkan orang yang lebih soft?

2. Apakah AHY dinilai terlalu besar ambil bagiannya dalam koalisi perubahan, karena Ketum yang lain tidak dapat posisi itu ?

Jika ini alasannya, sebaiknya Anies cari cawapres yang bukan dari partai koalisi sehingga tidak ada kecemburuan sosial.

3. Apakah Surya Paloh masih belum move on dari keterikatannya dengan Jokowi, sehingga menginginkan cawapres “tidak garang” terhadap Jokowi ?

Semuanya masih teka teki, hanya Surya Paloh yang bisa menjawabnya.

Satu hal yang sudah pasti adalah : Surya Paloh selalu mendukung Anies Capres, apa pun yang bakal terjadi Bahkan Surya Paloh pernah berucap : Jangankan dipenjara, dibunuh pun saya akan tetap dukung Anies. Satu kebulatan tekad yang luar biasa.

Ads 5 alasan kenapa Surya Paloh sudah pasti mendukung Anies untuk capres ;

Pertama, Sikap hijrahnya (istilah berganti haluan) Surya Paloh dan Nasdem dari pendukung Jokowi ke Anies Baswedan

Jokowi adalah simbol tirani dan kezaliman, dan Anies adalah simbol kejujuran, keadilan dan kemerdekan. Jadi Anies dan Jokowi memang secara pola pikir dan tindakan sangat berbeda (kalau tidak mau dibilang berseberangan). Artinya Surya Paloh sudah memikirkan hal tersebut, termasuk resiko yang bakal terjadi.

Kedua, Surya Paloh dan Nasdem adalah kunci penentu terpenuhinya persyaratan ambang batas 20%*

Tanpa dukungan Nasdem, Anies tidak bisa nyapres

Ketiga, Komitmen Surya Paloh ketika Deklarasi Anies Capres pada tanggal 3 Oktober 2022

Komitmen yang mengutip sebuah peribahasa : Sekali layar terkembang, pantang surut ke belakang

Artinya Surya Paloh sangat serius mencapreskan Anies

Keempat, Doa Surya Paloh yang sangat menggelegar

Ini di antara isi doa Surya Paloh :

Ya Allah, ya Tuhanku, Ya Maha Penciopta. Dengan ikhlas, dengan kejujuran hati, dengan kerja keras kami berupaya. Berikan kesempatan pada pemilu yang akan datang kami mengatur negeri ini. Berikan kesempatan Ya Allah untuk mengatur negeri ini, negeri kami,” katanya.

Bahkan Surya Paloh siap dikutuk jika ingkar janji :

“Dan kutuklah kami, termasuk diriku ini, kalau kami mengkhianati komitmen ini. Kami perbaiki bangsa ini saudara-saudara semuanya. Sisa hidup yang ada ini, ingin kami berikan, terutama saya, sebagai pimpinan ini, sebelum (Allah SWT) mencabut nyawaku,” tegas Surya Paloh.

“Aku ingin melihat Indonesia ini baik. indonesia yang tidak menyia-nyiakan rakyatnya yang tertindas…. Si kaya menekan si miskin, si pintar menekan si bodoh,”

Doa artinya dialog manusia dengan Allah. Dari doa itu terkandung makna keseriusan, kejujuran, pernyataan kelemahan diri, dan memohon pertolongan Allah.

Kelima, Alasan Surya Paloh berbalik meninggalkan Jokowi

Dalam.sambutannya di Apel Siaga Perubahan Surya Paloh menceritakan awal mula bergabung dengan Jokowi dan kenapa pula akhirnya meninggalkannya. Yaitu soal revolusi mental yang semula sangat menggembirakan tapi pada kenyataannya berantakan.

Dari kelima kenyataan di atas, jelas Surya Paloh akan tetap dukung Anies capres.

Permasalahannya, kenapa Surya Paloh belum setuju dengan cawapres AHY dan malah mewacanakan Ganjar sebagai Cawapres Anies, padahal di PDIP saja Ganjar adalah capres yang ditinggalkan oleh rakyat (tidak laku)?

Jika Anies dipasangkan dengan Ganjar, banyak yang mentamsilkan seperti mencampurkan air susu dengan air comberan. Karena Ganjar ditilik dari berbagai segi adalsh orang yang bermasalah, bahkan secara agama “sudah cacat moral’.

Jika AHY dinilai akan jadi ganjalan Nasdem, masih banyak opsi cawapres lain : Gatot Nurmantyo, Susy Pujiastuti, Yeni Wahid, dll

Semoga Partai-partai Koalisi Perubahan tetap semangat dan solid sehingga para relawan Anies semakin bersemangat.

Bandung, 8 Shafar 1445