Jokowi Tunjukkan Sikap Negarawanmu

Oleh: Sutoyo Abadi (Koordinator Kajian Politik Merah Putih)

“Kalau demokrasi dan prinsip kontrak sosial sudah menjadi volonte generale melalui penjajagan volonte de teus, maka semua warga negara harus tunduk patuh dan menyerah total pada kemauan dan kebijakan negara – sekalipun melanggar konstitusi. Ini sinyal negara dalam bahaya”

Rocky Gerung mengatakan Presiden tidak punya martabat. Presiden bermartabat kalau orang yang menduduki jabatan Presiden, bisa menjadikan jabatan itu bermartabat.

Yang logis menghina secara langsung fungsi presiden adalah orang yang menduduki jabatan presiden, bisa terjadi karena bodoh, tolol, dungu atau pengecut (menghindar dan selalu membela diri dari kekeliruan dari ucapan dan kebijakan yang dibuatnya)

Hanya orang yang bisa merasa terhina, sedangkan presiden tidak memiliki martabat, karena Presiden hanyalah sebuah fungsi atau lembaga

Presiden juga bukan lambang negara, orang yang menjadi presiden hanyalah orang yang diberi amanah oleh rakyat, sesuai tugas dan fungsinya sesuai konstitusi yang telah dibuat, disepakati dan mendapatkan persetujuan rakyat.

Marwah dan martabatnya tidak akan pernah lebih tinggi dari rakyat yang menitipkan amanahnya untuk di jalankan dengan benar, dengan segala resikonya kalau berhianat.

Rocky Gerung menurut hemat saya sedang mengingatkan seorang presiden yang mulai lalai dari tugas dan fungsinya sebagai Presiden.

Dari sekian banyak masalah adalah sangat tragis terekam oleh rakyatnya semisal pembangunan IKN, patut diduga seperti menyerahkan kedaulatan negara kepada negara asing, bukan hanya pengecut tetapi sudah masuk pada ranah penghianatan kepada negara.

Wajar kritikan Rocky Gerung atas kebijakan negara yang amburadul, langsung menjadi magnit dan menyadarkan masyarakat luas, langsung bangun berdiri di belakangnya sebagai tanda membenarkan dan perintah rakyat untuk terus bergerak dan berjuang mengembalikan negara ke jalan normal dan selamatkan negara dari kehancurannya.

Jokowi terlalu sering dan nekad memanipulasi kedaulatan dan memainkan konstitusi dalam setiap kebijakannya tanpa merasa bangkan terus diulang ulang, dan membahayakan negara.

Sampai pada kesimpulan bahwa Presiden Jokowi sudah pada posisi garis membahayakan keutuhan, kedaulatan dan eksistensi negara yang berdaulat.

Reaksi presiden Jokowi atas kritik Rocky Gerung adalah masalah kecil “itu hal – hak kecil lah”. Kata Jokowi di Senayan Park, Jakarta, Rabu (2/8). Bisa jadi ini reaksi Jokowi dengan kesombongannya.

Semestinya Jokowi mengundang Rocky Gerung, meminta saran, pendapat, apa yang terbaik untuk langkah kedepan di ahir masa senjanya, dan rakyat akan memantau dengan apresiasinya bahwa Jokowi masih menyisakan diri sebagai negarawan.

“Tragis benar, otoritas ‘hak-hak kewargaannya’ terpenjara sistem yang buruk, yang tak ‘bermodal kesalehan sosial, demokratis untuk tegaknya daulat rakyat, yang muncul justru arogansi dan kesombongan penguasa”.