Melawan Lupa Politik Penipuan Tahun 2018

Oleh: Hengky Hilapok, Aktivis Mahasiswa

Tulisan ini merupakan bersifat konsolidasi kesadaran moral rakyat Provinsi Papua Pegunungan tentang politik penipuan yang dilakukan oleh Jhon Richard Banua (JRB) dengan mengunakan retorika Janji dan Uang.

POLITIK IDENTITAS

Kalau kita bicara politik identitas, JRB 100% murni orang luar. Karena secara Identitas kewamenaannya sama sekali tidak ada kaitan dengan orang asli wamena.

JRB bukan orang wamena, Istri bukan orang wamena, dan anaknya JRB juga kasih kawin bukan orang wamena, sehingga prediksi Saya tidak ada dukungan dari Rakyat Jayawijaya sebagai pemilik kedaulatan tertinggi dan unsur honay manapun juga tidak ada dukungan politik tahun 2024. Karena politik identitas terbukti bahwa, Jhon Richard Banua kuasai politik di wamena hanya dengan retorika bodoh UANG dan JANJI POLITIK.

Karena secara budaya dan adat-istiadat bahwa, JRB tidak punya honay, suku, klien, hubungan ipar dengan orang wamena dan tidak ada kaitan dengan identitas kewamenaannya.

JRB dan keluarga menguasai politika di lapago murni orang luar yang datang kuasai politik dengan berlatar belakang mencari.

Ingat…!
Orang yang datang dengan latar belakang mencari tidak akan pernah membangun suatu bangsa dengan hati. Karena mereka datang dengan motif mencari, merusak dan merampok haknya rakyat pribumi yang punya hak kedaulatan tertinggi.

KONSOLIDASI KESADARAN MORAL TERHADAP RAKYAT PROVINSI PAPUA PEGUNUNGAN.

Jhon richard Banua Pimpin wakil Bupati Jayawijaya sudah 2 periode dan setelah menguasai politik wakil di jayawijaya, berdasarkan kapasitas wakil itu jadikan kendaraan politik untuk merebut 01, tahun politik 2018.

Dan Setelah JRB merebut 01 Jayawijaya dengan berpolitik tidak sehat, jadikan kapasitas Bupati itu sebagai kendaraan politik dan kemudian menangkan kursi DPR Provinsi PAPUA, Pak Jhon Rouw Banua, DPR-RI, Pak Robert Rouw Banua, DPD-RI Yoris Raweay.

Mereka yang saya sebut nama-nama di atas ini merupakan satu-satunya perwakilan orang papua yang saat ini duduk di kursi strategis sejak tahun politik 2018.

Yang memenangkan mereka di atas ini merupakan Pak Jhon Richard Banua dengan mengunakan retorika bodoh UANG dan JANJI melalui panitia penyelenggara Distrik (PPD) dan setelah dimenangkan di kursi strategis, mereka ini bicara apa selama Rakyat papua mengalami beberapa fenomena terjadi dan sedang terjadi di atas tanah PAPUA..?

Tujuan terpilih sebagai perwakilan Rakyat PAPUA untuk memperjuangkan hak hidup orang papua. Bukan kalian jadikan kursi sofa gedung DPR itu sebagai tempat tidur nyenyak.

Rakyat papua harus sadar dari retorika tidak jelas yang mainkan oleh mafia politikus bertopeng ini, karena kami juga punya hak hidup, hak politik yang sama seperti warga negara lain dan kami sekolah D3, S1, S2, dan doktor banyak ini untuk jadi pemimpin di negerinya sendiri. Kami tidak mungkin ambisi politik di daerah orangnya lain.

KENAPA KELUARGA INI TIDAK PERNAH MEMPERJUANGKAN HAK HIDUP RAKYAT PAPUA..? MARI KITA LIHAT ALASAN MEREKA DIBAWA INI

Mereka ini secara identitas orang papua, namun secara ras murni melayu dan perspektif mereka ini tidak terlalu penting soal Manusia Papuanya, namun mereka lebih mementingkan sumner alam kekayaan Rakyatnya.

Karena soal Papua Merdeka, keluarga ini aman dan Indonesia merdeka juga mereka nikmati aman dengan klaim saya Papua dan saya Indonesia.

Sebab mereka ini secara identitas papua, namun ras murni melayu, sehingga orang yang paling aman dan nyaman hidup di negara ini merupakan keluarga JRB. Dan mereka menguasai politik di wilayah lapago bukan untuk mau memperjuangkan hak hidup Rakyat papua yang punya kedaulatan suara, namun mereka merebut kongkat estafet politik hanya memuluskan kebijakan negara dan menguntungkan diri sendiri.

Atas dasar motif tidak jelasnya keluarga JRB menguasai politik di papua umumnya dan khusus Jayawijaya, maka saya berharap cukup kita dibodohi tahun politik kemarin. Untuk hari ini rakyat papua sadar diri dan lawan retorika bodoh yang digunakan oleh para politikus penguasa bertopeng ini dengan kekuatan pengetahuan yang intelektual pribumi miliki.

SARAN & SOLUSI

Jika tahun politik besok percayakan orang lain di kursi strategis dalam hal ini, Bupati, DPRD, DPRP, DPR-RI, DPD-RI, maka penderitaan ini akan terus berlanjut, sehingga saya sebagai pengamat menghimbau kepada seluruh rakyat jayawijaya bahwa, tahun politik 2024 harus percayakan orang punya latar belakang yang jelas
(anak pribumi), jangan percayakan orang luar yang datang dengan latar belakang mencari dan janji politik seperti orang mati virall pujian.

Karena orang yang memperpanjangkan penderitaan rakyat dalam hal, korban kebijakan negara, pendoropan militer non organik, operasi militer dan lain sebagainya merupakan mereka yang kami pilih sebagai wakil Rakyat yang tidak tau asal usul diatas ini, maka tahun politik 2024 harus menangkan anak pribumi yang mampu memperjuangkan hak hidup Orang asli papua dengan hati, agar jangan terjadi korban politik seperti tahun politik 2018.

Berdasarkan politik penipuan tahun 2018, maka saya menghimbau kan kepada seluruh Rakyat papua dan khusus Jayawijaya tidak boleh dukung keluarga bertopeng ini tahun politik 2024. Usir para politikus bertopeng yang menguasai politik di tanah ini dan anak pribumi segera mengambil alih tongkat estafet politik yang orang lain merebut.