DPP APIB: Balap Formula E dan JIS adalah Legacy Anies sebagai Gubernur DKI yang Sangat Spektakuler

Gelaran Formula E di Sirkuit Ancol yang berlangsung sukses dilaksanakan Jack Pro tahun 2022, menyusul keberhasilan event itu berlanjut tahun 2023 ini adalah kelanjutan rekam jejak prestasi Internasional Anies di saat menjabat Gubernur DKI.

Demikian dikatakan Sekjen DPP Aliansi Profesional Indonesia Bangkit (APIB) Ir. Erick Sitompul MH dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (5/7/2023).

Erick menilai hal itu setelah melihat di saat Anies tidak lagi menjabat Gubernur DKI, balap Formula E itu masih tetap berhasil. Tentu tidak sesukses 2022, karena saat itu Anies sebagai Gubernur DKI yang menggagas event itu menjadi icon yang menarik minat puluhan ribu penonton lokal dan manca negara dan Anies juga mengajak Presiden Jokowi dan banyak para pejabat negara hadir menonton.

“Event akbar itu telah mengangkat derajat nama Indonesia di dunia balap Internasional. Visi Anies memang hebat. Ini buah karya Anies yang luar biasa keren,” kata Erick lagi.

Untuk gagasan pembangunan JIS sebagai Stadion Sepakbola kelas dunia, Erick juga menilai Anies bukan hanya menggagas, namun mampu juga membangun sebuah stadion besar, megah dengan teknologi modern dengan standar FIFA.

Menurut banyak informasi, hanya ada 6 stadion milik klub di Eropa yang sekelas JIS dari segi besarnya, fasilitas dan teknologi sebagai stadion modern yang atapnya bisa dibuka tutup secara elektronik dan dioperasikan dengan sistem komputer.

Mungkin selevel dengan JIS adalah stadion utama Qatar yang digunakan saat Piala Dunia. Bedanya sedikit adalah, stadion utama di Qatar itu memiliki ruang Penonton VIP nya super mewah. Pelayanan dan Koridor menuju ruang ruang VIP layaknya hotel bintang lima. Kita maklum Qatarnegara super kaya, minyaknya tak pernah habis keluar dari perut bumi.

Menurut Erick, untuk kawasan Asia Tenggara, JIS tentunya masih yang paling besar, super megah dan modern. Apalagi saat membangun JIS, pemprov DKI yang keuangannya penuh perjuangan berat selama era Covid 19, namun Anies selaku Gubernur masih bisa menyisihkan APBD DKI tanpa mengurangi kepentinganbudget kesehatan dan keperluan 2 juta sembako untuk warga yang terpapar Covid. Bahkan kita dengar Anies tidak perlu berhutang untuk membangun sirkuit Formula E dan JIS.

Sebagai profesional, Erick melihat yang paling gilanya lagi adalah membangun Stadion raksasa dan modern itu seluruh SDA mulai pimpro, project manager, supervisor, mandor mandor dan ribuan para pekerja serta vendor 100% dari dalam negeri. Semua dikerjakan dengan skill tinggi oleh para anak bangsa kita, tidak ada satupun tenaga asing yang bekerja di situ sebagaimana di berbagai proyek nasional lain.

Tentu hanya arsiteknya yang dari Eropa, karena yang expert dan cukup berpengalaman membangun stadion modern dan megah sekelas JIS, konsultan dan arsiteknya hanya ada di benua biru itu.

DPP APIB sebagai Ormas Para Profesional juga memonitor, tidak ada terdengar mark up anggaran proyek dan tidak terjadi korupsi di dua mega proyek itu.

“Anies memang seorang leadership nasional yang sangat amanah. Mungkin kalau pejabat negara lain yang bangun JIS itu, bisa di-mark up biayanya jadi Rp6 – Rp7 trilyun. Anies kan membangun JIS cuma Rp4 trilyun,” puji Erick lagi.

Sepanjang sejarah untuk memajukan sepak bola dan mengangkat prestise nama bangsa di dunia, Indonesia telah memiliki 2 stadion skala internasional yakni GBK Senayan yang digagas Bung Karno dan JIS yang digagas Anies. “Ini 2 buah proyek maha karya agung dan membanggakan bangsa kita. Khusus untuk sirkuit Formula E dan JIS itu legacy hebat Anis saat menjabat Gubernur DKI, dan itu sangat Spektakuler,” kata Erick lagi.

Terkait adanya rencana renovasi JIS, Ketua Divisi Olahraga dan Hubungan Ormas DPP APIB Ahmad Iskandar Jaun mengatakan bahwa silahkan saja Ketum PSSI Erick Tohir dan Menpora Dito merenovasi apabila memang masih dibutuhkan penyempurnaan JIS, misal memperbanyak gerbang keluar masuk kawasan halaman JIS untuk mengantisipasi membludaknya penonton.

“Namun untuk fasilitas stadion raksasa dan modern, pengalaman saya ketika menonton pertandingan persahabatan klub Eropa di JIS antara Barcelona FC dan Valencia FC di awal tahun 2022, bagi saya itu stadion bukan cuma besar dan megah namun sudah se kelas stadion Internasional,” jelasnya.

Tidak ada kemacetan puluhan ribu penonton keluar masuk stadion karena dari sisi luar tribun ada khusus jalan layang yang sangat lebar bisa langsung berjalan kaki menuju ke terminal busway khusus JIS untuk ke semua jurusan Jakarta.

“Sinyalemen dari Ketum PSSI Erick Tohir pintu masuk tribun hanya satu itu tidak benar. Ada belasan pintu keluar masuk ke dalam tribun di 8 penjuru angin. Masuk dulu ke JIS, lihat semua ke dalam, lihat parkirannya yang sangat luas di dalam dan lihat terminal busway conecting JIS di luar, jangan ikut ikut seperti buzzer,” kata Jaun sembari tertawa.

Menpora Dito dan Ketum PSSI Erick Thohir tidak perlu menciptakan opini dan sensasi berlebihan. Kalau mau renovasi yang masih dibutuhkan tentu kita masyarakat mengapresiasi. Jangan mutar balik fakta seolah JIS itu belom standart FIFA.

“Klub top dunia Barcelona FC dan Valencia FC yang sudah main di JIS mengakui lapangan, rumput dan kehebatan seluruh fasilitas JiS. Kalau nggak, tidak mungkin mereka mau datang waktu itu untuk bermain di situ,” kata Ahmad Iskandar yang juga penasehat Forum RT RW DKI tersebut.

“Kalau mau pakai JIS utk piala dunia U 17 karena GBK di saat yang sama mau di pakai konser Cold Play, ya pakai sajalah. Nggak usah malu malu. Jangan cari cari alasan dulu. Sebagai pejabat negara nggak usah bikin sensasi memalukan juga, lagipula JIS Itukan Stadion aset bangsa kita semua, pakai sajalah,” ungkap Iskandar Jaun dengan senyum.

Jangan karena beda koalisi politik terus ciptakan opini buruk terhadap JIS. Tidak ada pengaruh kepada rakyat tuh opini Dito dan Erick Thohir, malah masyarakat jadi sinis kalian urus olah raga apa urus politik.

Semua rakyat sudah tahu JIS itu yang bangun era Anies untuk kepentingan prestasi Sepak Bola Persija dan PSSI apalagi Menpora yang baru dan Ketum PSSI belom punya prestasi membanggakan meningkatkan Timnas PSSI di tingkat Asia atau dunia.

“Erick Tohir juga dulu ketika Ketua Inter Milan juga gagal berprestasi, 3 tahun kelola Inter Milan terus dijual ke pengusaha Tiongkok. Jadi di sepak bola Erick Thohir belom punya prestasi nasional apalagi internasional juga,” kata Iskandar Jaun.

Kata Iskandar, timnas PSSI itu sudah sering juara level Asia Tenggara di era tahun 70 ,80 dan 90-an. Jadi jangan anggap Timnas juara itu luar biasa banget. “Biasa aja itu kok. Terus aja bikin prestasi jangan merasa jumawa baru sekali juara junior di Asia Tenggara,” ungkap Iskandar Jaun.