Dalam Somasi Sebut NU dan Rabithah Alawiyah Berkonflik, Fuad Plered Adu Domba

Muhamamd Fuad Riyadi alias Fuad Plered terlihat melakukan adu domba NU dengan Rabithah Alawiyah dalam somasinya menyebut dua organisasi itu berkonflik.

“Bahwa problematika antara Nahdlatul Ulama dengan Rabithah Alawiyah dengan konflik sebagaimana tercantum dalam undang-undang nomor 7 tahun 2012 tentang penanganan konflik sosial pada pasal 5 huruf b yang menyatakan perseteruan antar umat beragama dan atau Inter umat beragama antar suku dan antar etnis pembiaran oleh pemerintah saat ini merupakan pelanggaran berat terhadap hukum negara tuntutan diskusi ilmiah dan tes DNA dari masyarakat wajib untuk dilaksanakan karena rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi di Republik Indonesia,” tulis Fuad dalam somasinya.

Kata Fuad, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama telah lalai meredam konflik yang terjadi bahwa dalam pasal 9 undang-undang nomor 7 Tahun 2012 pemerintah diwajibkan untuk menangani persoalan konflik sosial dalam hal keagamaan.

“Kementerian Agama lah yang mengemban tanggung jawab pelaksana undang-undang diharapkan kementerian agama sebagai salah satu sub organ negara pencipta dan atau pelaksanaan norma dapat menjadi jembatan penghubung agar dapat dilakukan diskusi ilmiah terbuka yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila antara dua pihak yang berseteru maupun memfasilitasi dan mendorong dilaksanakannya tes DNA sebagai pembuktian,” jelasnya.

Fuad mengatakan, hukum merupakan Panglima tertinggi di negeri ini berdasarkan pasal 5 dan 10 undang-undang nomor 48 tahun 2009 tentang kekuasaan kehakiman untuk melindungi warga negara dari kemungkinan terjadinya kerugian sebagai akibat dari tindakan atau pembiaran dari negara atau otoritas negara dimana pada perkembangannya dapat juga menyertakan turut tergugat pada hukum bilamana surat notifikasi berisi somasi ini diabaikan maka saya akan mengambil langkah hukum.

Fuad meminta Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Dr (Hc) KH Yahya Cholil Staquf agar dapat turun menyerap dan memperjuangkan aspirasi masyarakat akar rumput organisasi agar dilakukan sebuah diskusi ilmiah terkait pencarian kebenaran nasab dan tes DNA apapun hasilnya hal tersebut dapat berguna bagi peradaban Islam di Indonesia serta dunia luas sebagaimana yang dicita-citakan bahwa Nahdlatul Ulama menjadi organisasi yang aktif berpartisipasi bagi kemajuan dunia internasional.

“Saya bersama teman-teman di akar rumput mengetahui memang tidak mudah apabila kita telah terbelenggu oleh utang budi saudara kita Rabithah Alawiyah demi kemanfaatan umat Rasulullah izinkan kami warga NU agar Gus Yahya dapat ikut berjuang mencari kebenaran sesuai kehendak kita bersama,” pungkasnya.