Indeks Persepsi Korupsi Turun, Muslim Arbi: Era Jokowi Pembiaran Kasus Buku Merah & Dugaan Pencucian Uang Gibran serta Kaesang

Indeks Persepsi Korupsi (IPK) di era Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) menurun karena tidak tuntasnya kasus Buku Merah yang diduga melibatkan Tito Karnavian, pencucian uang Gibran-Kaesang serta belum tertangkapnya Harun Masiku.

“Publik sudah lama menunggu suara Jokowi soal Harun Masiku, Gibran dan Kaesang yang sudah lama dilaporkan oleh Dosen UNJ Ubedillah Badrun. Namun Gibran dan Kaesang tidak pernah diperiksa padahal Ubedillah sudah diperiksa KPK berkali-kali,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada redaksi www.suaranasional.com, Kamis (9/2/2023).

Menurut Muslim, kasus buku Merah yang diduga melibatkan Tito Karnavian juga tidak jelas penyelesainnya. “Penyidik kepolisian di KPK yang sedang menangani buku Merah ditarik ke Mabes Polri,” papar Muslim.

Kata Muslim, KPK juga tidak berhasil menangkap Harun Masiku yang sudah lama menjadi DPO karena kasus ini melibatkan elite PDIP. “Ada dugaan KPK sengaja tidak menangkap Harun Masiku. Padahal dengan teknologi dan jaringan yang ada sangat mudah menangkap Harun Masiku,” jelas Muslim.

Menurut Muslim, di era Jokowi terjadi pelemahan KPK dan menyingkirkann para pegawai dan penyidik yang mempunyai integritas. “Tudingan ada Taliban di KPK merupakan upaya melemahkan KPK,” ungkapnya.

Kasus-kasus Harun Masiku, Buku Merah, Gibran-Kaesang tidak terselesaikan, kata Muslim menjadi catatan buruk pemerintah Jokowi dalam pemberantasan korupsi. “Pemberantasan korupsi era Jokowi sangat buruk,” pungkas Muslim.