Pengamat: Untuk Memenangkan Capres Tertentu, Ada Dugaan KPU Membonceng TKA China

Ada dugaan mendesain kemenangan calon presiden tertentu dengan memanfaatkan suara dari Tenaga Kerja Asing (TKA) China di Indonesia.

“Ada dugaan KPU membonceng TKA China untuk perolehan suara calon presiden tertentu yang didesain untuk menang,” kata pengamat politik Tarmidzi Yusuf kepada redaksi www.suaranasional.com, Ahad (1/1/2023).

Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan jumlah TKA asal China yang bekerja di Indonesia sebanyak 42,82 ribu pekerja per Juni 2022. Jumlah tersebut porsinya mencapai 44,34% dari total TKA yang bekerja di Tanah Air. Jumlah terbesar dibandingkan dengan TKA asal negara lainnya.

Menurut Tarzmidzi, itu data resmi. Data tidak resmi lain lagi. Belum termasuk TKA China Komunis yang masuk ke Indonesia secara ilegal. Data resmi sangat jauh jumlahnya dari jutaan jumlah TKA China yang disebut-sebut masuk ke Indonesia secara ilegal. Penyelundupan TKA China ditengarai melalui korporasi yang terafiliasi proyek strategis China yang ada di Indonesia.

“Kecurigaan publik tentu saja ada alasannya. Kita masih ingat dengan kontroversi pemilih siluman Pilpres 2019. Ada sekitar 11 juta pemilih siluman yang sempat diungkap oleh Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi saat gugatan Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi. Sayangnya, dugaan 11 juta pemilih siluman tersebut tidak digubris oleh Mahkamah Konstitusi (MK),” jelasnya.

Menurut Tarmidzi, KPU yang diduga tidak independen menjadi lawan terberat rakyat di Pilpres 2024. “Sesungguhnya lawan terberat rakyat di Pilpres 2024 selain KPU tidak independen dan profesional juga celah Pilpres settingan untuk memenangkan calon presiden dan calon wakil presiden tertentu,” kata Tarmidzi.

Kotak kardus kembali mengemuka untuk Pilpres 2024. Adalah Ketua KPU, Hasyim Asy’ari yang sempat diisukan memperoleh gratifikasi seks dari Hasnaeni Moein si ‘Wanita Emas.’

“Hasyim Asy’ari menjelaskan alasan penggunaan kotak suara berbahan kardus di Pemilu 2024. Menurutnya, jika menggunakan kotak suara aluminium rawan untuk dicuri. Sebuah alasan yang sulit diterima akal sehat,” paparnya.