Ada Tokoh Populer Gagal Jadi Capres, Jokowi Minta Tak Tuduh Istana

Istana tidak pernah ikut campur jika ada tokoh namun gagal menjadi calon presiden karena tidak memenuhi syarat Presiden Threshold (PT) 20 peren.

“Adalagi nanti, mungkin, mungkin untuk Pilpres, nanti bisa seperti itu lagi. Ada orang atau tokoh yg ingin sekali dapat kendaraan supaya bisa mencalonkan, ternyata tidak bisa. Tuduh lagi presiden ikut-ikutan, Istana ikut-ikutan, kekuatan besar ikut-ikutan. Lah urusannya apa dengan saya,” kata Jokowi dalam acara HUT Partai Hanura di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (21/12/2022).

Jokowi mengatakan banyak pihak yang ingin maju di Pilpres 2024. Namun tak semua orang bisa mengantongi dukungan partai politik sesuai persyaratan.

“Hati-hati, karena ini yang pengin ikut Pilpres kan banyak. Padahal calonnya nggak tau nanti ini bisa 4 pasang, 3 pasang, atau 2 pasang. Nggak ngerti kita. Ya kalau hanya 2 pasang, ya berarti yang lain kan nggak bisa ikut. Atau 3 pasang kan yang lain nggak bisa ikut. Itu enaknya jadi Presiden,” ujar Jokowi.

Jokowi mengajak semua pihak untuk mengedepankan akal sehat. Menurut Jokowi, peserta Pemilu tak bisa dengan digagalkan semudah itu.

“Apakah semudah itu partai atau peserta Pilpres bisa digagalkan dengan mudah. Kan nggak… partai itu orang-orang pinter semua. Orang pinter-pinter semua. Masak gampang sekali digitukan, kan nggak mungkin,” ujar Jokowi.

Jokowi lantas curhat orang yang berada di Istana seolah-olah terlihat terus salah. Dia mengatakan orang gampang curiga ke Istana.

“Jadi memang repot kita yang duduk di Istana ini, kelihatan nggak ada benernya terus. Orang gampang curiga ke sana, orang nuduh paling gampang ya ke Istana. Tanya aja ke menteri, Mensesneg. Kadang-kadang saya tanya, Pak kok ini ada seperti ini. Beliau ya nggak, saya ya nggak tau, saya tanya ke beliau, beliau juga nggak tahu. Tapi yang berseliweran di luar seperti itu,” imbuh Jokowi.