Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab tidak perlu masuk dan mendirikan partai politik atau bergabung dengan organisasi manapun.
“HRS masuk atau mendirikan parpol mempersempit ruang gerak moral HRS,” kata Ketua Dewan Pengurus IDe Abdurrahman Syebubakar dalam pernyataan kepada suaranasional, Ahad (15/11/2020).
Kata Abdurrahman, jika HRS masuk parpol akan mengurangi mengurangi heterogenitas (keberagaman) dan warna kelompok penyeru kebaikan atau keadilan dan perlawanan terhadap politik kekuasaan yang zalim. “Logika dan dinamika politik elektoral tidak selalu linier dengan logika politik moral melalui jalur informal & ketokohan,” jelasnya.
Menurut Abdurrahman, HRS telah menjelma menjadi entitas politik dengan basis massa yang diperhitungkan lawan maupun kawan.
“Akan lebih bermakna dan efektif, jika HRS yang telah melembaga menjadi entitas politik, membangun koalisi informal dengan kalangan di luar dan dalam lingkaran politik formal, dari berbagai latar belakang, SARA, spektrum ideologi dan sebagainya untuk secara bersungguh sungguh menegakkan keadilan dan melawan maksiat politik,” jelas Abdurrahman.
Ia mengatakan, koalisi informal tersebut dipertemukan dan dipersatukan oleh cita-cita dan isu tematik perlawanan dalam bingkai politik moral kebangsaan dan kenegaraan.
