Oleh: KH Luthfi Bashori
Siapa kiranya yang ingin mengetahui musuh-musuh si Iblis itu? Bagi yang ingin mengenalnya, mak hendaklah ia mencari tahu, dimana ada orang-orang baik. Carilah orang yang jika berbicara selalu benar dan tidak berdusta. Jika beramal ia menampakkan keikhlasannya. Jika bersedekah, ia memberikan hartanya dari hati. Jika bergaul, ia memilih lingkungan yang baik-baik. Jika diberi kepercayaan jabatan, ia berkhidmat kepada umat, bukan malah menipu mereka.
Diriwayatkan dari Shahabat Abi Said Al-Khudri RA, ia berkata, “Aku melihat iblis terkutuk dalam mimpi dalam keadaan terjungkal. Maka aku bermaksud memukulnya dengan tongkat. Iblis berkata, ‘Hai Abu Said, tidakkah engkau ketahui bahwa aku tidak takut tongkat maupun senjata.’
Maka Abu Said berkata, ‘Hai Iblis terkutuk, apa yang engkau takuti?’
Iblis menjawab, ‘Aku takut dua perkara. Pertama, permohonan perlindungan oleh orang-orang yang membaca ta’awwudz. Kedua, pancaran makrifat orang-orang yang suka berkata benar.”
Pancaran ucapan yang benar sangat ditakuti oleh Iblis, tentu sebaliknya janji palsu dan perkataan kedustaan adalah sifat yang paling disenangi oleh Iblis.
