Bersiap untuk Gerakan People Power

Oleh : Sholihin MS (Pemerhati Sosial dan Politik)

Di saat kezaliman sudah sangat parah dan melampaui batas, satu-satunya jalan adalah melawan kezaliman dengan people power.

Walaupun saat ini tidak akan turun Nabi lagi, tapi perintah “berjihad” masih tetap berlaku. Jadi bukan saatnya lagi harus menunggu perintah Nabi secara langsung, sesuatu yang jelas tidak mungkin. Tapi para ulama pewaris Nabi selalu berada di garis terdepan di dalam melawan kedzaliman. Habibana Rizieq Syihab sudah berulangkali menyerukan untuk melawan kedzaliman. Tidak perlu diragukan lagi melawan kedzaliman adalah perintah Allah dan bagian dari jihad fie sabilillah. Di zaman Nabi saw hanya orang-orang munafik yang mengelak untuk berjihad fie sabilillah.

Rezim Jokowi sangat kuat karena diback up oleh kekuatan kepolisian yang dikendalikan oleh para oligarki taipan. Oleh karena itu gerakan people power ini harus dipersiapkan secara matang.

Paling tidak ada 10 strategi membangun kekuatan menuju people power:

Pertama, Cari momentum yang tepat

Momentum yang tepat akan meningkatkan ghirah untuk bergerak lebih militan. Misalnya hari terbunuhnya 6 laskar FPI, atau menjelang hari Kemerdekaan, dll.

Kedua, bergabungnya seluruh elemen masyarakat

Yaitu : mahasiswa, buruh, ojol, purnawirawan, ormas-ormas Islam, ormas pemuda, umat Ialam, relawan perubahan, emak-emak, dll. Harus ada komunikasi, menyamakan persepsi, dan siap bergerak bersama.

Ketiga, Harus bisa menghadirkan 1 juta masa dalam sekali aksi

Jika cuma ratus ribu, apalagi cuma ratusan orang tidak ada power dan daya dobrak serta akan mudah dihalau polisi dengan gas air mata

Keempat, Ada komando dari ‘ulama garis lurus

Jika tidak, perjuangan akan tercerai berai dan dikhawatirkan anarkis. Peran ulama juga untuk meyakinkan umat Islam bahwa perjuangannya ini sebagai jihad fie sabilillah.

Kelima, Dilaksanakan dengan mengamalkan adab-adab

Misal : jaga shalat, jaga kebersihan, tidak makan-minum sambil berdiri, tidak sambil merokok, tidak menzalimi orang lain, tidak merusak lingkungan, dll.

Keenam, Fokus di satu titik, yaitu istana

Jika dihalangi dengan kawat berduri dan barikade polisi, harus cari cara untuk mengatasinya. Atau masuk ke Gedung DPR/MPR untuk memaksa Anggota Dewan melaksanakan Sidang Istimewa impeachment (pemakzulan presiden)

Ketujuh, Dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia

Terutama di kota-kota yang memiliki semua elemen di atas.

Kedelapan, Dilaksanakan selama beberapa hari dalam keadaan bertahan di tempat dan dalam posisi siaga “tempur” Harus dipersiapkan logistik secara seperlunya saja.

Kesembilan, Lebih utama dan efektif apabila diback up oleh TNI

Tapi dalam situasi di mana TNI “tersandera” oleh rezim Jokowi, tidak perlu bergantung kepada bantuan TNI.

Kesepuluh, Bersiap untuk mati syahid

Sangat penting meluruskan niat dan meniaga adab-adab seperti sudah disebutkan di atas. Betaiap untuk bela negara dari tangan penjajah China dan antek-antek yang sedang menyamar jadi pembela negeri dengan slogan Hidup Mulia atau Mati syahid

Bandung, 10 Muharram 1445