Berbuat Baik, Janganlah Ditunda-Tunda

Oleh: KH Luthfi Bashori

Diriwayatkan bahwa seorang lelaki mendatangi sebuah kuburan. Ia shalat dua rakaat kemudian ia berbaring. Lantas ia bermimpi melihat penghuni kubur. Penghuni kubur itu berkata: “Hai orang ini, sesungguhnya kalian beramal dan tidak mengetahui, sedangkan kami mengetahui dan (sudah) tidak (dapat) beramal. Sungguh dua rakaat (shalat)mu itu, dalam lembaran salah seorang dari kami, lebih baik daripada dunia beserta isinya.”

Amal baik seseorang yang masih hidup itu, kelak di akhirat sangat bermanfaat bagi pelakunya. Tidak ada yang namanya amal kebajikan itu yang dinilai sedikit dan remeh, karena sekecil apapun bentuk amal kebajikan itu akan dapat menopang kepentingan kehidupan seseorang saat menjalani hari-harinya di alam barzakh.

Terutama jika amal kebajikan itu dilakukan di saat keadaan jaman sudah semakin parah dan penuh kemaksiatan. Sebagaimana akhir-akhir ini, rasanya umat Islam berada pada situasi jaman, yang dimana jika ada seseorang yang berusaha menjauhkan diri dari kemaksiatan saja, tanpa harus beramal ibadah selain hanya yang wajib, sudah dianggap sebagai orang yang telah beramal kebaikan.

Konon ada seorang ‘arif yang bercerita, “Ada seorang lelaki yang sering menghitung (amalan) dirinya. Pada suatu hari ia menghitung tahun-tahunnya, ternyata berjumlah 60 tahun. Kemudian ia menghitung hari-harinya, ternyata berjumlah 21500 hari. Maka ia menjerit dengan suara keras dan jatuh pingsan. Ia berkata, “Aduh celaka. Aku mendatangi Tuhanku dengan membawa 21.500 dosa.” Kemudian ia berkata, “Aduh celaka aku. Aku telah memakmurkan duniaku dan merobohkan akhiratku serta melalaikan Tuhanku.”

Orang tersebut baru menghitung dosanya sesuai dengan umurnya 60 tahun, hingga berjumlah 21.500 hari, berarti mempunyai 21.500 dosa. Orang itu merasa tiap harinya sangat sulit menghindar dari perbuatan maksiat. Padahal perhitungannya itu, kalau satu hari dianggap satu dosa, bagaimana jika satu hari melakukan sepuluh dosa, atau seratus dosa, berapakah jumlahnya?

Pesan Rasulullah SAW: “Iringilah perbuatan maksiat itu dengan amal kebaikan, karena (pahala amal kebaikan itu) dapat menghapus (dosa) maksiatnya !”

Simak berita dan artikel lainnya di Google News