Buat Group WA Ganti Presiden, Fans Jokowi: Polisi Harus Periksa & Tangkap Neno Warisman

Neno Warisman (IST)

Aparat kepolisian harus memeriksa dan menangkap Neno Warisman karena membuat group Whatsapp (WA) ganti Presiden yang dididuga kuat isinya fitnah dan hoax.

Demikian dikatakan Ketua Fans Jokowi Maryanto Suhardianto dalam pernyataan kepada suaranasional, Senin (19/3).

Kata Maryanto, group WA yang dibuat Neno Warisman diindikasikan gerakan makar yang ingin menggulingkan pemerintah. “Kelompok ini mempunyai tujuan Jokowi harus jatuh 2019. Ini sangat berbahaya bagi demokrasi,” ungkapnya.

Kata Maryanto, diduga kuat group ini pecahan dari Saracen dan Muslim Cyber Army (MCA).

Baca juga:  Putri Bung Karno Tegaskan Jokowi Pembohong dan Omongannya Tong Kosong Kaleng Rombeng

“Kelompok ini mencoba memecah dengan konsentrasi penggalangan opini di tingkatan ibu-ibu untuk menolak Jokowi,” jelas Maryanto.

Gerakan 2019 Ganti Presiden diklaim tumbuh dengan sangat pesat. Kabarnya, sekitar 100 grup WhatsaApp #2019GantiPresiden lahir hanya dalam tiga hari.

Kenapa bisa meluas gerakan itu? Menurut Neno Warisman, salah satu pegiat gerakan tersebut, semua anggota menginginkan pergantian kepemimpinan nasional pada 2019 mendatang.

Alasannya, mereka tidak puas dan merasakan langsung dampak negatif dari kondisi negeri saat ini. Kebanyakan anggota adalah ibu rumah tangga yang merasa tercekik oleh harga barang kebutuhan sehari-hari.

Baca juga:  SBK: Jabat Wantimpres, Semoga Habib Luthfi Bisa Minta Jokowi Cabut Perpres Investasi Miras

“Mereka merasakan bagaimana kehidupan saat ini serba sulit. Sulit keuangan. Untuk atur biaya listrik, sulit pendidikan, dan pastinya sulit makan, dll,” ucapnya.

Lalu apa saja yang dibicarakan di dalam grup WhatsApp itu? “Saya selalu mengingatkan agar WAG ini menjadi wadah bagaimana memberi pemahaman kepada masyarakat atas kondisi negara. Semua pemberitaan yang muncul di grup tidak boleh hoax. Dan harus berdasar pada konstitusi,” jelasnya.


9 comments

  1. Ko ingin ganti presiden di 2019 disebut makar?

    Tong kosong nyaring bunyinya…

    Bung 2019 itu memang jadwal pemilihan presiden… Dan gerakan ganti presiden 2019 itu hal. Wajar wajar saja, hak rakyat…. Kan ini negara demokrasi…

    Ko disebut makar…

    Lol

    1. Bener2 gak mikir emang para pendukungnya ya, kan bener 2019 ganti ptesiden..
      Siapa yg kepilir lah dia presiden baru..

  2. Rezim panik..ancang2 ganti presiden lewat pemilu za ditangkap dituduh makar.. Trnyta teriak2 Demokrasi hnya bualan doang

  3. Lagian siapa yang mau milih lagi PRESIDEN kayak gini, malu-maluin INDONESIA saja dimata DUNIA, apalagi Indonesia MAYORITAS MUSLIM. Anda Faham !!!

  4. Cebong gemblung.. dikit2 lapor polisi..gak gentle blass…pake rok aj lo.

Comments are closed.