PPJNA 98: Peringatan Malari ke-50 Jangan Dijadikan Menghujat Prabowo-Gibran

Peringatan peristiwa Malapetaka Limabelas Januari (Malari) ke-50 jangan dijadikan untuk menghujat Prabowo-Gibran.

“Peringatan Malari ke-50 jangan dijadikan menghujat Prabowo-Gibran dengan agitasi adanya politik dinasti,” kata Ketua Umum PPJNA 98 Anto Kusumayuda kepada redaksi www.suaranasional.com, Ahad (14/1/2024).

Kata Anto, Gibran mendapatkan kekuasaan melalui demokrasi. “Mulai dari Wali Kota Solo sampai Wakil Presiden melalui demokrasi,” jelasnya.

Kata Anto, saat Indonesia membutuhkan persatuan di tengah munculnya polarisasi di masyarakat. “Pemimpin yang bisa menyatukan itu Prabowo-Gibran,” tegas Anto.

Anto mengatakan, kubu sebelah memunculkan wacana pemakzulan Jokowi karena dianggap merintangi demokrasi. “Justru pemakzulan memunculkan konflik di tengah masyarakat,” paparnya.

Selain itu, ia mengatakan, Prabowo-Gibran akan menang satu putaran di Pilpres 2024. “Berbagai lembagai survei menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran naik terus,” pungkasnya.