Jaktim Pilih Buni Yani Partai Ummat, Kalahkan Habiburrokhman Gerindra

Oleh Wahyu Setyawan

Netizen tidak hanya kritis terhadap kecurangan dan tidak sahnya paslon nomor 2, tetapi mereka juga mulai menyaring caleg yang akan dipilih nanti. Percuma bila hanya memilih capres kalau nanti di DPR suara pendukung presiden terpilih tetap minoritas. Kebijakan si presiden bakal diblok oleh anggota legislatif sontoloyo ini yang bakal jadi oposisi.

Karenanya netizen pun mulai sepakat untuk mencari figur caleg di masing-masing wilayah yang bakal dipilih. Caleg Partai Ummat yang mengusung motto “Lawan Kezaliman Tegakkan Keadilan” jadi primadona karena sejak awal menjadi partai oposisi yang konsisten. Netizen kagum pada Partai Ummat karena baru saja berdiri langsung berani menjadi oposisi pemerintahan Jokowi yang zalim.

Partai Ummat karena hal ini sangat dibenci rezim Jokowi. Dalam verifikasi faktual parpol peserta Pemilu, hanya Partai Ummat yang tidak diloloskan. Ini beralasan karena suara Partai Ummat pasti akan mengerogoti suara PAN yang menjadi pendukung rezim Jokowi karena tersandera kasus. Lebih-lebih karena ketumnya Zulkifli Hasan terakhir ini dianggap menista agama, maka suara PAN dipastikan hancur dan tidak akan bisa masuk parlemen.

Pendukung Amin alias Anies-Muhaimin sepakat hanya akan memilih caleg dari partai koalisi dan caleg-caleg Partai Ummat di berbagai daerah menjadi primadona. Di Jakarta Timur, ada Buni Yani dari Partai Ummat yang maju jadi caleg. Netizen tentu sudah kenal dengan tokoh ini. Dialah dulu yang melawan Ahok sehingga Ahok penista agama gagal menjadi Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017. Buni Yani masuk penjara, dikriminalisasi rezim Jokowi, dan sekarang berjuang lewat Partai Ummat bersama Bapak Reformasi Amien Rais.

Buni Yani bersama Amien Rais mendirikan Partai Ummat dan sekarang menjadi Wakil Ketua Umum. Tak ada yang perlu diragukan dengan Buni Yani karena rekam jejaknya melawan Jokowi dan Ahok sudah jelas dan teruji. Karenanya, netizen langsung memilih Buni Yani sebagai caleg unggulan di Jakarta Timur.

Buni Yani oleh netizen dianggap sebagai lawan dan harus bisa menggantikan dan mengalahkan Habiburrokhman Gerindra. Kebencian kepada Habiburrokhman muncul karena banyak statemennya yang sangat arogan dalam membela paslon haram Boring (Bowo-Rakabuming). Terakhir Habiburrokhman mengancam akan melaporkan KPU ke DKPP bila KPU berani menegur Gibran karena pelanggaran tata tertib debat. Hal-hal semacam inilah yang membuat netizen marah dan tidak terima. Baru jadi caleg saja sudah sombong dan jumawa, apalagi kalau nanti berkuasa.

Alhasil, sekarang Habuburrokhman jadi common enemy. Sudah arogan, dan berasal dari Gerindra pengusung paslon haram pelanggar konstitusi pula. Dalam polling yang diadakan netizen di X (Twitter) dengan pertanyaan mau pilih siapa di Jaktim, Buni Yani atau Habiburrokhman, hasilnya Buni Yani menang telak dengan skor 92,6%.

Sudah waktunya rakyat bergerak merapatkan barisan untuk memenangkan Amin dan memilih caleg dari partai koalisi. Rakyat jangan hanya bergerak di Jakarta Timur untuk memenangkan Buni Yani, akan tetapi harus juga memperhatikan daerah lain di seluruh tanah air. Sebagai simpatisan Partai Ummat karena tidak punya KTA, saya rekomendasikan khususnya umat Islam untuk memilih Partai Ummat. Jangan pilih partai sekuler liberal yang anti Islam. @@@