Partai Ummat Desak Promotor Batalkan Konser Coldplay di Jakarta karena Pro LGBT

Partai Ummat menolak lawatan grup musik Coldplay dan mendesak promotor Third Eye Management dan PK Entertainment membatalkan konser di Jakarta karena grup musik ini mendukung LGBT yang dilarang oleh agama Islam.

“Masih ada waktu bagi promotor untuk membatalkan konser ini karena sangat merusak generasi muda kita. Khususnya untuk agama Islam, larangan terhadap seks sesama jenis jelas larangannya dalam al-Qur’an,“ Ketua Bidang Pendidikan DPP Partai Ummat Dr. Aspizain Caniago, S.Pd, M.Si menjelaskan, Rabu (8/11/2023).

Aspizain melanjutkan larangan terhadap perilaku LGBT tidak istimewa dimiliki oleh agama Islam melainkan juga oleh semua agama yang tumbuh di Indonesia. Karenanya, tambahnya, ini bukan persoalan Partai Ummat semata, tapi ini persoalan bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh agama.

“Kita sebagai pendidik sudah maksimal mengajarkan kepada anak didik kita agar berperilaku sesuai ajaran agama, terutama gaya hidup yang anti LGBT, ini malah orang luar membawa pengaruh buruk ke anak-anak kita,” kata Aspizain yang juga berprofesi sebagai seorang dosen.

Aspizain mengatakan kecenderungan seks personil Coldplay dan dukungan mereka ke gerakan LGBT sangat bisa mempengaruhi penggemar mereka di Indonesia yang rata-rata masih muda usia, karenanya usaha kampanye LGBT melalui musik sangat berbahaya sehingga harus dihentikan.

“Musik sangat halus mempengaruhi jiwa manusia dan tanpa sadar mereka terbawa arus dan perilaku idola mereka. Sebagai pendidik, kita paham bagaimana proses internalisasi nilai melalui seni. Seni musik sangat efektif bisa mengubah psikologi manusia,” kata Aspizain.

Aspizain mendesak kepolisian dan lembaga terkait yang berwenang untuk mencabut izin konser Coldplay yang akan digelar pada 15 November mendatang karena potensial membawa protes dari masyarakat yang merasa agama mereka dinista.

“Soal pengembalian uang tiket, itu tidak seberapa dibanding dampak yg ditimbulkannya. Yang paling penting kita harus menyelamatkan generasi muda kita yang kelak akan menjadi penerus,” pungkas Aspizain.