Pengabdian dan Pelayanan Merupakan Dunia Amil

Oleh: Nana Sudiana (Direktur Akademizi, Associate Expert FOZ)

Dunia amil adalah dunia pengabdian dan pelayanan. Para pegiatnya tak biasa dilayani apalagi dijamu bak pejabat tinggi. Mereka bergerak dengan hati, juga dengan jiwa yang senantiasa ikhlas mengabdi. Mereka bergerak atas panggilan nurani. Bila kita menemukan amil-amil yang sering curhat di media sosial, apalagi menyoal fasilitas yang didapatkan, yakinlah bahwa mereka belum “cukup umur” menyelami kedalaman dunia gerakan zakat dan hakikat amil. Mereka masih di permukaan dan sedang mencari jati diri hingga kemudian akan sampai pada keputusan: menyelam lebih dalam ataukah menuju permukaan dan melangkah meninggalkan samudra kehidupan para amil.

Dunia amil adalah dunia yang sepi. Tak banyak basa-basi apalagi hura-hura bak selebriti. Ini dunia pelayanan, dengan orang-orangnya. lebih suka bekerja dan bergerak daripada duduk-duduk manis menunggu di belakang meja kerja. Amil sejati akan mendatangi lah, bukan menunggu masalah mendekat.

Bagaimanapun juga, dana amil itu dunia pelayanan. Sepanjang masih ada manusia di bumi, dan ada ketidakadilan atas nama kuasa modal dan kekayaan, maka panjang itulah kemiskinan akan muncul dan memanggil para amil adr dan terlibat menyelesaikan. Para penggeraknya adalah mereka yang punya kesadaran tinggi untuk lebih mengutamakan kehidupan aik daripada diri dan bahkan keluarganya sendiri.

Bila panggilan tugas amil bertemu dengan jiwa-jiwa pengabdi, maka akan sangat sulit memisahkannya. Para amil sejati akan seolah mati bila mereka tak punya kesempatan untuk melakukan pengabdian untuk sesama sebagaimana nuraninya memanggil dan menyentak kesadaran terdalamnya. Dan puncak kebahagiaan para amil terletak bukan pada besarnya gaji yang mereka terima. Bukan fasilitas yang mereka tuntut lantas membuat berbangga-bangga. Letak kebahagian amil sejati ada pada kebahagian mustahik. Mereka akan tersenyum bila melihat mustahik senang dan teratasi masalahnya. Mereka akan bangga bila mustahik yang ada bisa menjadi diri sendiri dan mencapai kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya

Dalam jiwa-jiwa pengabdian sejati, keterlibatan dalam dunia amil tidak lagi sekadar mengisi waktu senggang. Kesadaran untuk serius memperjuangkan tugas yang diemban dilakukan tidak dengan ala kadar. Di sinilah keunggulan dalam makna profesionalisme sosok amil bertemu: totalitas untuk terlibat. Terlihat untuk menghad yang terbaik dalam jalan kebaikan.