Israel dan Upaya Penghancuran Palestina Via Para Buzzer

Oleh : Sholihin MS (Pemerhati Sosial dan Politik)

PM Israel Benyamin Netanyahu mengakui telah mendanai para influencer Israel di seluruh dunia, termasuk influencer (buzzer) di Indonesia. Tugasnya adalah untuk menjelek-jelekkan Palestina, menuduh pejuang Palestina sebagai teroris dan malah membenarkan “penjajahan” Israel.

Bagi Indonesia yang mayoritas umat Islam, Israel adalah penjajah Palestina yang telah melanggar UUD 1945 dan prinsip-prinsip kemerdekaan dan kedaulatan sebuah negara. Semenjak Presiden Pertama, Soekarno sampai Presiden Ke-6 SBY, Indonesia secara konsisten terus mengutuk perlakuan Israel terhadap Palestina dan tidak memiliki hubungan diplomatik.

Di era Jokowi, hubungan diplomatik masih belum dibuka tapi sikap pemerintah Indonesia terhadap Israel sangat lembek dan dukungannya terhadap Palestina setengah hati. Dukungan itu lebih ke basa-basi dan sangat normatif. Sebaliknya, terhadap Israel justru banyak membuka diri bahkan beberapa Warga Infonesia telah yang berkunjung ke Israel dan memuji-muji Israel. Ada pula warga Indonesia yang justru jadi buzzernya Israel. Orang-orang ini dalam menyikapi konflik Israel-Palestina justru malah membela Israel dan menyalahkan Palestina.

Benarkah para tokoh Indonesia ini adalah pendukung Israel ?: 1. pejabat : AM Hendropriyono dan Prabowo Subianto; 2. Tokoh Masyarakat : Yahya Staquf dan Yaqut Qoumas; 3. buzzer : Abu Janda.

Siapa pun mereka, jika mendukung Israel berarti telah menyakiti hati umat Islam di seluruh dunia dan mendukung penjajahan.

Palestina selain memiliki hubungan yang sangat erat dengan Indonesia di masa lalu, Palestina adalah salah satu Negara pertama yang mendukung kemerdekaan Indonesia. Jadi sangat aneh jika ada umat Islam Indonesia yang mendukung Israel sang penjajah.

Pemilik “Negara” yang ditempati Yahudi adalah Palestina. Dulu kaum Yahudi “nebeng” kerja di Palestina dari tahun 1924-1940. Tahun 1941 Inggris membuatkan “Rumah Nasional” bagi komunitas Yahudi. Tapi tanggal 15 Mei 1948 para tokoh Yahudi tiba-tiba mendeklarasikan Negara Israel. Dari sinilah awal konflik yang bekepanjangan. Apalagi tahun 1967 Israel banyak mengambil tanah milik Palestina, termasuk belakangan mengambil alih masjidil Aqsha. Praktis Palestina makin tergusur oleh kebiadaban Israel.

Amerika sebagai backing Israel selalu melemparkan tuduhan “teroris” kepada Palestina, padahal teroris yang sebenarnya adalah Israel dan Amerika. Merekalah teroris yang sesungguhnya yang berkedok untuk menjaga perdamaian, kestabilan, anti kekerasan dan radikalisme. Israil adalah terorist yang mengambil wilayah Palestina, dan Amerika adalah terorist anti kestabilan dan islamopobia. Semua tuduhan itu hanya bertujuan menjajah bangsa lain dan ingin menghancurkan Islam.

Semoga umat Islam tidak terkecoh dan tertipu dengan politik kotor Israel dan Amerika

Banding, 27 R. Awwal 1445