(Mem)-buldozer Luhut untuk (Pengkhianat) Rakyat

Oleh : Sholihin MS (Pemerhati Sosial dan Politik)

Luhut mengancam rakyat dengan mengatakan akan membuldozer rakyat yang menghalangi investasi (di Rempang Batam) Investasi atau jual negeri (ke China) ?

Manusia yang satu ini memang luar biasa dalam membela “penjajah” China. Apapun akan dilakukan demi kepentingan China, walaupun rakyat harus dikorbankan. Mungkin dengan Jokowi sepertinya 11-12. Bahkan Luhut secara fakta lebih kuasa dari Jokowi. Jokowi takut kepada Luhut.

Tapi sayangnya, keduanya jika di hadapan China sangat merunduk-runduk bagai jongos ke majikan.

Luhut bukan pejabat yang membela dan memperjuangkan kepentingan rakyat Indonesia. Dia cuma kaki tangan China komunis. Semua ide-idenya selalu menyengsarakan rakyat, baik kebijakan dalam perihal undang-undang, aturan hukum, penataan peribadatan, investasi, sampai memanfaatkan rakyat sebagai obyek bisnis. Semuanya demi kepentingan China atau keuntungan pribadi dan kelompok tertentu.

Wajar jika Luhut sangat galak dengan rakyat Indonesia. Luhut mau membuldozer siapa saja yang menghalangi investasi (baca : aneksasi) China. Yang selalu disebut Luhut dan Jokowi itu China China dan China. Seolah China sebagai dewa penyelamat. Padahal, China rentenir raksasa tangvsedang menjerat Indonesia dengan slogan investasi dan pembangunan. Padahal yang sedang dilakukan China adalah aneksasi (pencaplokan wilayah), invasi (penjajahan), dan eksploitasi kekayaan alam Indonesia.

Rezim Jokowi adalah rezim yang paling tolol. Kekayaan telah dikeruk sampai hampir habis oleh China, pemerintahan dalam kendali China, dan kemerdekaan direnggut oleh China, tapi Jokowi dan Luhut masih terus memuji-muji China dan menggantungkan solusi bangsa ke China. Semakin Indonesia bergantung ke China maka jeratannya semakin kuat dan sulit dilepaskan.

Sangat layak jika Luhut dan Jokowi disebut sebagai pengkhianat bangsa dan negara. Guna menyelamatkan segala kebohongan, kelicikan, dan manipulasi dalam kebijakan-kebijakannya yang mengkhianati rakyat, rezim ini tidak rela kalau kebenaran dan kejujuran itu akan “mengambil alih” kekuasaannya. Segala tipu daya pun dilakukan, sampai berupaya menjegal capres yang jujur dan lurus.

Paling tidak ada 5 dosa Luhut terhadap rakyat Indonesia :

Pertama, Luhut adalah pendukung (kalau tidak mau disebut inisiator) perubahan Undang-undang yang pro taipan

Seluruh produk Undang-undang di era Jokowi selalu untuk kepentingan oligarki taipan : UU Covid-19, UU Minerba, UU Cipta Kerja, UU Kesehatan, KUHP, dll.

Kedua, Luhut adalah salah satu tokoh di balik penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden

Bahkan Luhut berdusta dengan _big datanya_ yang mengatakan 110 juta rakyat Indonesia setuju penundaan Pemilu atau perpanjangan masa Jabatan Presiden. Selain Luhut juga suara datang dari Bahlil, Bamsoet, La Nyala, dan Ketum Parpol koalisi Pemerintah.

Ketiga, Luhut adalah aktor di balik bisnis-bisnis covid-19

Banyak rakyat yang protes dengan kebijakan Pemerintah tentang Covid-19 yang dibisniskan (bukan digratiskan), yaitu vaksin antigen, booster, dll.

Alasan rakyat protes adalah : Masa di tengah-tengah rakyat yang kerepotan dengan problematika kebutuhan sehari-hari, bukannya membantu perekomian rakyat, tapi malah mencekik rakyat dengan berbagai macam bisnis di masa pandemi dengan dalih untuk penyembuhan.

Keempat, Luhut dan Sri Mulyani adalah dua arsitek gagal di pemerintahan Jokowi

Di tangan Luhut dan Sri Mulyani, Indonesia diambang kehancuran. Luhut yang menjabat lebih dari 30 jabatan dan disebut “Menteri segala Urusan” dijuluki the real president.

Saking berkuasanya Jokowi terbentuk menjadi otorter. Tapi inilah awal keterpurukan negeri ini. Ibarat kapal yang sudah bocor di mana-mana sebentar lagi karam.

Semua bidang selama pemerintahan Jokowi terpuruk : hutang terus bertumpuk, ekonomi ambruk, kehidupan rakyat makin terpuruk, hukum remuk, keadilan membusuk, persatuan bangsa sangat buruk, dan para pemimpinnya yang zalim dan terkutuk.

Jika Presiden mendatang adalah penerus Jokowi, sempurnalah kehancuran Indonesia.

Kelima, Luhut yang sangat digdaya dan super power di belakang Jokowi, membuat Jokowi mandul, tidak produktif, tidak bijak, kejam dan bengis.

Era Jokowi adalah era penuh ancaman keoada rakyat dengan kata-kata : ‘gebuk’, pukul, hantam, penjarakan, pecat, singkirkan, bunuh, kalau perlu “didor” saja. Bahasanya seperti bahasa preman yang tidak terdidik, atau PKI yang bertopeng demokrasi.

Sepertinya Luhut dan Jokowi telah menutup pintu rapat-rapat untuk terjadinya dialog, diskusi, dan bertukar pikiran dengan oposisi dan lawan politik. Setiap ada ajakan dialog selalu ditolak, termasuk “kabur” ketika didemo para mahasiswa dan umat Islan.

Luhut dan Jokowi adalah biang kerok terpuruknya negeri ini. Semoga ada pertolongan Allah dan jalan untuk segera mengakhiri rezim durjana ini.

Bandung, 25 Shafar 1445