Marina S Khadizah, Sang Aktivis Kritis Asal Tangsel yang Kini Menjadi Caleg Demokrat

Bagi kalangan aktivis terutama emak-emak yang sering turun ke jalan menyuarakan kebenaran dan keadilan, nama Marina S Khadizah sudah tidak asing lagi.

Perempuan asal Tangerang Selatan (Tangsel) ini selalu turun ke jalan menyuarakan suara rakyat dan umat Islam. Beberapa perjuangan Marina Sharon Khadizah di antaranya perjuangan terhadap Islamphobia hasil Resolusi PBB 15 Maret 2021, di mana meminta pemerintah untuk mengatur regulasi tentang “Anti Islamophobia” serta menetapkan tanggal 15 Maret sebagai Hari Libur Nasional.

Saat ini Marina akan berjuang di jalur politik melalui Partai Demokrat dengan menjadi Caleg DPRD Provinsi Banten Dapil Banten 9 dengan nomor urut 10. “Ketika dikasih kesempatan menjadi wakil rakyat saya akan memperjuangkan berbagai kebijakan yang berpihak kepada kepentingan rakyat dan umat,” ungkapnya.

Menjadi Caleg Demokrat DPRD Banten Dapil Banten 9, kata Marina tidak lepas dari dukungan teman-temannya yang selama ini berjuang melalui demonstrasi. “Agar suara para demonstran efektif, harus ada orang yang ada di legislatif agar cepat direspon,” papar Marina.

Bagi Marina Sharon Khadizah ini adalah sebuah kesempatan besar untuk memperjuangkan idealisme dan pemikirannya sebagai seorang aktivis melalui jalur politik sebagaimana para aktivis demokrasi lainnya seperti Ruslan Buton dan Kolonel TNI (Purn) Sugeng Waras yang sama-sama berada di Partai Demokrat.

Bagi Marina, ini kesempatan besar dalam perjuangannya yang tidak akan dia sia-siakan dengan semaksimal mungkin, keyakinannya begitu besar akan mampu membuat serta membawa sebuah Perubahan untuk Perbaikan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan setidaknya bagi dapilnya Provinsi Banten.