Salahkan Food Estate, SIAGA 98: Bentuk Kepanikan Hasto dalam Hadapi Dinamika Politik saat Ini

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengalami kepanikan dalam menghadapi dinamika politik saat ini dengan menyebut proyek estate merusak lingkungan.

“Hasto salahkan food estate merupakan bentuk kepanikan akan dinamika politik yang terjadi saat ini,” kata Koordinator SIAGA 98 Hasanuddin kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (16/8/2023).

Hasto merupaya mengaburkan sumber kejahatan lingkungan sesungguhnya dengan menyalahkan proyek food estate pemerintahan Jokowi. “Pernyataan Hasto tentang food estate upaya mengaburkan sumber uang dari kejahatan lingkungan yang sesungguhnya,” papar Hasanuddin.

Kata Hasanuddin, Hasto mengaburkan temuan PPATK terkait dugaan ada dana sekitar Rp 1 triliun uang hasil kejahatan lingkungan masuk ke partai politik. “Hasto menggiring opini publik seolah-olah ini bersumber dari kejahatan lingkungan yang diakibatkan program food estate, dan bukan kejahatan lingkungan lainnya,” jelasnya.

Hasanuddin mengatakan, program food estate pemerintahan Jokowi sangat baik untuk ketahanan pangan nasional.

“Framing ini berbahaya, sebab program food estate tersebut bertujuan baik bagi ketahanan pangan nasional yang tidak hanya berpusat di pulau Jawa juga di luar pulau Jawa,” paparnya.

Sebelumnya, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan proyek food estate atau lumbung pangan merupakan bagian dari kejahatan lingkungan hidup.

Hal itu terkait temuan soal Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tentang adanya dugaan uang hasil kejahatan lingkungan sebesar Rp1 triliun mengalir ke partai politik (parpol).

“Kami mengapa memberikan suatu catatan yang sangat kuat terkait dengan upaya yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi untuk membangun food estate,” kata Hasto seusai menghadiri acara pemberian rekor MURI kepada PDIP terkait pengobatan gratis di Ciawi, Bogor, Selasa (15/8/2023).

Hasto menuturkan dalam praktiknya, food estate disalahgunakan lantaran banyak hutan-hutan ditebang habis.

“Tetapi dalam praktik pada kebijakan itu (food estate) ternyata disalahgunakan, dan kemudian hutan-hutan justru ditebang habis, dan food estate-nya tidak terbangun dengan baik. Itu merupakan bagian dari suatu kejahatan terhadap lingkungan,” ujar Hasto.