Persoalan Hidup tak Bisa Diselesaikan Sendiri

Persoalan hidup seseorang tidak bisa diselesaikan secara sendiri. Kolektifitas dapat membantu persoalan hidup.

“Beban dan persoalan hidup semakin hari semakin terasa berat. Bila seorang manusia diminta menyelesaikan persoalan hidupnya secara sendirian, belum tentu ia sanggup menyelesaikan semuanya,” kata Direktur Utama Akademizi dan Associate Expert Forum Zakat (FOZ) Nana Sudiana di artikel “Katak Pintar”

Salah satu jalan untuk mempermudah melewati sejumlah beban hidup, kata Nana seorang manusia tidak lain adalah dengan cara berhimpun dalam sebuah kebersamaan. “Kebersamaan dalam sebuah ikatan kolektifitas tidak lain dan tidak bukan hakikatnya adalah untuk saling membantu, menolong masalah satu sama lain dan memperingan beban yang ada. Dengan kebersamaan yang kuat, setiap manusia akan dengan mudah menyelesaikan masalahnya,” jelasnya.

Kebersamaan yang terjalin di antara sesama manusia menjadi salah satu “sarana” untuk lebih menguatkan tujuan dan menambah semangat hidup seorang manusia. Kebersamaan ini juga akan bisa berfungsi menjadi bi’ah (lingkungan) yang akan membantu menjaga setiap manusia dari kesendirian dan kejenuhan akibat himpitan rasa sepi karena sendirian.

“Dalam banyak kisah, seringkali digambarkan tentang domba dan serigala. Dalam khasanah tersebut, diceritakan bahwa hanya domba yang sendirian-lah, yang terpisah dari kawanan yang akan diserang serigala. Serigala memang kuat, namun menghadapi puluhan, ratusan, bahkan ribuan domba, tentu saja ia berpikir untuk menyerang langsung. Jadi, bagaimanapun langkah-langkah, aktivitas, dan aktualisasi sebuah kebersamaan ini, sesungguhnya adalah bagian dari ekspresi kehidupan kolektif untuk bisa saling menjaga dan mengokohkan setiap anggota komunitas yang ada,” pungkas Nana.