BLBI, Harun Masiku, Proyek Fiktif BTS dan ‘Konde Sakti’ Megawati

by Faizal Assegaf (kritikus)

Nama Happy Hapsoro suami Puan Maharani diduga terlibat skandal proyek fiktif BTS delapan triliun. Jokowi melalui Jaksa Agung terkesan kucing-kucingan. Seperti kasus Harun Masiku, sampai saat ini dibuat goib.

Kejahatan luar biasa itu terbongkar jelang Pilpres. Posisi Johnny G Plate sebagai pembantu presiden terlibat dan dipenjarakan. Lucunya, NasDem yang diobok-obok. Faktanya nama Jokowi pun ikut terseret.

Jutaan rakyat sangat marah, uang negara dicopet oleh kawanan bandit berdasi di lingkaran Istana. Satu per satu para pelaku muncul di ruang publik. Modus jahat itu membuat wajah kekuasaan Jokowi makin gelap.

Happy Hapsoro selaku menantu Megawati, memiliki saham sembilan puluh persen di PT Basis Utama Prima. Direktur perusahan itu sudah diciduk, namun Hapsoro tak tersentuh, melenggang bebas.

Terlibat tidaknya suami Puan sangat bergantung pada independensi jaksa dan fakta di persidangan. Namun di luar pengadilan, polemik BTS terlanjur dicemooh. Sebagian kalangan menuding hanya akal-akalan.

Bau busuk intervensi kekuasaan di balik skandal besar itu makin menyengat di ruang publik. Sorotan rakyat tidak hanya ke misteri bisnis keluarga inti Megawati. Tapi, peran Jokowi terus dipertanyakan.

Di persidangan, Johnny Plate beberkan proyek besar itu sejak awal dirancang hingga direalisasi tidak lepas dari arahan presiden Jokowi. Penegasan ‘arahan’ memantik dugaan publik adanya deal di balik layar.

Tak heran pemaian utama di proyek BTS adalah perusahan milik keluarga Megawati. Keterangan yang tersirat tentang modus bagi-bagi jatah proyek yang tidak lepas dari relasi terselubung di balik kekuasaan.

Kasus BTS ini tak ubahnya jejak hitam skandal BLBI di masa kekuasaan Megawati yang merugikan negara ratusan triliun rupiah. Para pelaku yang terlibat dilindungi pemufakatan jahat Release and Discharge.

Dalam kasus Harun Masiku yang terjadi di era Jokowi sebagai petugas partai, lembaga penegak hukum menjadi mandul. Seolah negara dan rakyat takluk pada ‘konde sakti’ kekuasaan Megawati.