Islah Bahrawi Lebih Menghormati Fuad Plered daripada Ketum Rabitah Alawiyah Habib Taufiq Assegaf

Direktur Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi mengakui lebih menghormati Fuad Plered daripada Ketua Umum Rabitah Alawiyah Habib Taufiq Assegaf.

“Memang kenapa kalau saya saya ramah kepada Gus Fuad atau Kiai Imad? Bagi saya pribadi lebih baik menghormati mereka daripada hormati kepada Bahar atau Taufik yang suka menganjing-anjingkan Ulama NU,” kata Islah di akun Twitter-nya.

Kata Islah, Habib Rizieq juga tidak perlu dihormati karena sering menghina KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). “Sama seperti Rizieq yang sering menghina Gus Dur. Beginian buat saya bodo amat, emang saya pikirin,” ungkapnya.

Islah mengatakan, ukuran moral tertinggi manusia itu akhlak bukan status atau keturunan. “Saya lebih menghormati kiai kampung yang kerjanya hanya bertani, nagajr Sullam, SAfina dan mimpin tahlil,” jelas Islah.

Habib Taufiq tidak pernah mengatakan seperti yang dituduhkan Islah Bahrawi. Habib Taufiq menceritakan ulama di era Firaun bernama Bal’am bin Bauro.

“Lihat Bal’am bin Bauro punya ilmu yang luar biasa sampai ilmu mengenal sir ismu Allah bila’dzom, doanya mustajab karena mau dipermainkan penguasa yang zalim Firaun, ilmunya dibuatkan mendoakan jelek Nabi Musa. Orang seperi Bal’am bin Baura ini kalau mengamalkan ilmu diangkat derajatnya, tapi lebih memilih duniawi, cari kedudukan di depan penguasa zalim, mengikuti hawa nafsunya, akhirnya bukan diangkat derajatnya tapi Bal’am bin Baura seperi anjing,” ungkapnya.

“Bagaimana anjing itu, kamu kasih makan kenyang atau lapar tetap menjulurkan lidahnya. begitulah orang berilmu berpihak kepada orang yang zalim, mau menerima suap, membenci para nabi, maka mereka itu anjing-anjing peliharaan orang-orang zalim. lidah Ba’lam bin Bauro menjulur ke dadanya, mendapat laknat Allah,” pungkas Habib Taufiq.