Politikus Senior PPP: Romi Liberal dan Ateis

Rohmahurmuziy atau Romi berpikiran liberal dan ateis atas pernyataannya pemimpin tak harus sholeh. Bahkan, pemimpin bermaksiat pun menurutnya tetap wajib ditaati.

“Romi liberal dan atheis ini harus ditegaskan sebagai pernyataan yang sangat bertentangan dengan Islam,” kata politikkus senior PPP HM Syukri Fadholli dalam artikel berjudul “Mosi Tidak Percaya Pada Kebijakan PPP, Sebuah Ikhitar Agar PPP Kembali kepada Jatidiri dan Prinsip Perjuangannya”

Kata Syukri, pernyataan Romi sangat bertentangan dengan Islam dan mempermalukan bagi PPP. Oleh karena itu DPP PPP harus mengambil tindakan tegas kepada Romi.

Selanjutnya, segenap kader yang masih mencintai PPP, masih menjadikan PPP sebagai ‘Rumah Besar Umat Islam’ harus terus mengontrol kebijakan DPP PPP, agar tidak merugikan partai dan umat Islam. Semoga, gerakan moral ini dapat memberikan sumbangsih bagi PPP agar kembali jati diri dan prinsip perjuangannya.

Syukri mengatakan, PPP adalah partai yang didirikan dan diwariskan oleh para ulama. Jangan sampai, para pendiri PPP yang terdahulu mewarisi dosa jariah, dari partai yang mereka dirikan hanya karena kesalah elit PPP yang saat ini menjadi pengurus DPP PPP.

Kata Syukri, keputusan PPP mendukung Ganjar Pranowo jelas sangat menyakitkan. Walau memang, banyak sejumlah senior PPP mengambil sikap politik untuk diam, bersabar, sambil terus berupaya melakukan perbaikan secara internal.

Namun, tidak sedikit juga yang merespons secara publik, semata untuk menyelamatkan marwah partai. Di antaranya, wacana pengumuman mosi tidak percaya pada DPP PPP, hingga kebijakan partai kembali pada khittoh perjuangan.

“Saya sendiri merasa, tidak terlalu berkepentingan dengan berbagai dinamika politik yang terjadi di PPP. Mengingat, saya bukan lagi organ struktural, tidak juga menjadi bagian dari organ fungsional PPP,” tegasnya.