Bahlil: Kalau Dipimpin Presiden Pandai Bicara Lebih Baik Jadi Rektor, Sindir Anies Baswedan?

Saat ini Bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin yang kuat dan tidak dintervensi siapapun. Bukan pemimpin yang pandai bicara dan pidato.

“Kalau kita dipimpin presiden yang pandai bicara, pandai pidato. ya Jadi rektor saja, tidak usah jadi pemimpin negara,” kata Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam video yang beredar.

Kata Bahlil, bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin yang kuat dan tidak bisa diintervensi pihak manapun. “Hari ini global, bapak ibu semua, adik-adik sudah 16 negara yang menjadi pasien IMF ekonomi hancur. Kita butuh pemimpin yang kuat, konsisten, yang punya leadership bagus, yang nggak boleh diintervensi dan ditakut-takuti oleh siapapun,” paparnya.

Sebelumnya, Bahlil mengapresiasi dan menyebut bahwa Erick Thohir menjadi salah satu pihak yang memiliki peran besar dalam penanganan pandemi Covid-19.

“Erick Thohir ini sudah bolak-balik mencari vaksin ke Eropa dan Tiongkok. Mungkin dia sudah kena Covid-19 duluan waktu itu, tetapi tidak jujur. Karena tokoh di balik kesuksesan vaksinasi Covid-19 Indonesia, salah satunya adalah Erick Thohir,” ujarnya.

Pandemi belum usai, perang Rusia dan Ukraina pun bergejolak. Bahlil mengatakan, semua negara terkena imbas isu geopolitik ini, tidak terkecuali Indonesia.

“Sebagai contoh, gandum itu kita impor. Hal ini sudah disampaikan, ya Pak Erick? Nah, pemimpin masa depan juga harus tahu bagian ini. Cocok untuk disampaikan. Erick Thohir ini adalah anak muda, wajahnya juga belum keriput. Cocok untuk ciri-ciri yang disampaikan Pak Jokowi sebagai pemimpin masa depan,” gurau Bahlil.

Sontak perkataan Bahlil tersebut mengundang tepuk tangan seluruh peserta seminar.

“Lho, ini kan ciri-ciri. Jadi tidak salah, ya?” pungkas Bahlil.