Kalkulasi Tepat Agar Menang di Pilpres 2024, Guru Besar UMS: Anies-Khofifah

Pasangan Anies-Khofifah bisa memenangkan Pilpres 2024. Khofifah mempunyai basis massa warga Nahdliyin dari kalangan perempuan.

“Anies dengan Khofifah,” kata Guru Besar Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Prof Aidul Fitriciada di akun Twitter-nya @AidulFa, Senin (31/10/2022).

Aidul mengatakan seperti itu menanggapi berita dari RMOL berjudul “Dengan AHY atau Aher, Anies Baswedan Harus Kalkulasi Tepat Agar Menang di Pilpres 2024”.

Wakil Ketua DPW PPP Jatim Mujahid Ansori mengakui nama Anies dan Khofifah memang sedang jadi perbincangan. Sebab, nama keduanya masuk radar capres-cawapres 2024.

“Memang dua orang ini sedang menjadi pembicaraan serius di DPW PPP Jatim. Jadi Anies dan Khofifah adalah dua sosok yang mempunyai karakter yang kuat, yang beda, dan saling mengisi,” kata Mujahid seperti dikutip dari detikJatim, Kamis (14/4/2022).

Mujahid menyebut, segmentasi dukungan dari Anies dan Khofifah berbeda. Jika keduanya diduetkan, maka pasangan ini berpeluang besar menang Pilpres 2024.

“Anies dan Khofifah mempunyai pangsa pasar sendiri. Kalau ini bergabung jadi satu, memang agak dahsyat gitu lho. Jadi pangsa pasarnya Anies dan Bu Khofifah, baik di Jatim dan Indonesia punya pangsa pasar sendiri,” terangnya.

Jurnalis Republika Erik Purnama mengatakan, Khofifah seolah bisa menjadi titik temu bagi partai pengusung yang ingin memajukan Anies pada Pilpres 2024.

Ketika Pilgub Jawa Timur (Jatim) 2018, NasDem dan Demokrat mendukung Khofifah. Hanya PKS yang mendukung Saifullah Yusuf. Jika Khofifah benar dipasangkan dengan Anies maka Nasdem pasti tidak keberatan. Pasalnya, gubernur Jatim tersebut juga termasuk deklarator ormas NasDem.

Erik mengatakan, Anies bakal meraup keuntungan jika menggandeng Khofifah. Sebagai ketua umum PP Muslimat NU, Khofifah memiliki jaringan kuat secara nasional, khususnya di Jatim.

“Dukungan dua provinsi, yaitu Jateng dan Jatim selama ini masih relatif sedikit untuk Anies. Berbeda dengan Jakarta, Banten, dan Jawa Barat (Jabar), yang terlihat dukungan dari masyarakat untuk Anies sudah sangat kuat,” ungkapnya.

Dengan menggandeng Khofifah, satu provinsi yang menyumbang suara besar setidaknya sudah aman. Keuntungan lain yang didapatkan Anies adalah serangan kubu lawan bisa direduksi jika menggandeng Khofifah, yang notabene kader NU tulen. Pada Pilpres 2024, Anies bakal banyak diserang dengan isu radikalisme dan khilafah.

“Dengan adanya Khofifah, Anies memiliki tameng kuat untuk meredam berbagai black campaign yang mengarah kepadanya. Satu lagi, ia juga dapat meraih simpati dari segi gender karena menggandeng kalangan perempuan. Dengan skenario tersebut maka tiga partai yang mengusung Anies itu juga bisa meraih keuntungan dengan ikut terkerek mendapatkan limpahan suar (coattail effect),” pungkasnya.