Deklarasikan Anies Baswedan Sebagai Capres, Tokoh Tionghoa: NasDem Jeli Menangkap Momentum

Partai NasDem (Nasional Demokrat) resmi mengumumkan Dr. Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden yang akan diusung di Pilpres 2024 mendatang. Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10).

Surya Paloh menyebut, alasannya memilih Anies Baswedan didasarkan pada sosok Anies Baswedan yang dinilai terbaik dari semua anak bangsa yang baik. “Inilah kenapa akhirnya NasDem melihat seorang Anies Rasyid Baswedan. Kami mempunyai keyakinan dan pikiran-pikiran yang sejalan dalam perspektif baik secara makro maupun mikro,” kata Surya Paloh.

Deklarasi NasDem terhadap Anies Baswedan itu, kontan saja mendapat reaksi dari banyak pihak. Menurut koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak) Lieus Sungkharisma, deklarasi itu adalah keputusan cerdas NasDem yang menunjukkan kejelian partai tersebut dalam menangkap momentum.

“Di tengah kegalauan banyak partai politik yang masih terus menimbang-nimbang siapa calon presiden yang akan mereka usung, NasDem justru mengumumkan calonnya. Ini menunjukkan bahwa NasDem seolah-olah tak mau terjebak pada politik bargaining. Di sini cerdasnya Surya Paloh,” ujar Lieus kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (5/10/2022).

Jadi, tambah Lieus, meski sebagai parpol NasDem tau suaranya tidak memenuhi persyaratan presidential threshold (PT) atau ambang batas 20 persen, namun dengan mendeklarasikan calon presidennya sejak awal, partai ini akan mendapat banyak keuntungan.

“Pertama, simpati para pemilih Islam yang notabe pendukung Anies, pasti akan langsung ia peroleh. Kedua, NasDem akan menjadi partai sentral dalam koalisi yang nantinya terbentuk bersama partai-partai lainnya,” jelas Lieus.

Terkait adanya upaya-upaya yang dilakukan sejumlah pihak terhadap Anies Baswedan sebagaimana yang dilaporkan Koran Tempo, termasuk oleh Ketua KPK yang ditengarai berusaha mengkriminalisasi Anies Baswedan menyangkut ajang Formula E, Lieus Sungkharisma menilai upaya itu akan sia-sia bahkan sebaliknya justru akan mengundang murka rakyat.

“Anies sudah pernah diperiksa KPK dan tak terbukti melakukan pelanggaran. Jadi tak perlulah dicari-cari terus kesalahannya. Upaya mengkriminalisasi Anies malah akan menjadi bumerang bagi KPK dan berbalik menghantam KPK sendiri. Badan Pengawas KPK harus mengingatkan Firli Bahuri dan Ketua KPK lainnya untuk tidak menjadi alat politik,” ujar Lieus.

Ditambahkan Lieus, dalam suasana dimana keterbukaan informasi sudah sangat terang benderang seperti sekarang ini, upaya-upaya kotor dalam politik pastilah akan segera ketahuan.

“Demokrasi kita tidak akan pernah bisa maju dan sehat kalau politik kotor terus dilakukan. Menuju Pemilu 2024, partai-partai bersainglah secara sehat,” kata Lieus Lagi.

Meyangkut pencalonan Anies sendiri, Lieus tak ingin banyak komentar. “Anies seorang tokoh berwawasan luas dan punya visi kebangsaan yang baik. Tapi saya tetap menginginkan Presidential Threshol itu Nol Persen. Itu idealnya jika kita mau semua anak bangsa terbaik mendapat peluang memimpin negeri ini. Tapi nampaknya partai-partai yang saat ini sedang berkuasa tidak menghendakinya. Jadi kita lihat saja nanti bagaimana kesudahan dari situasi ini,” katanya. (*)