Permainan Fakta dan Fiksi (Rezim dalam Kepanikan dan Segera Jatuh)

Oleh: Sutoyo Abadi (Koordinator Kajian Politik Merah Putih)

Penyesatan terbaik adalah kemenduaan mencampur fakta dengan fiksi sehingga yang satu tidak bisa di pisahkan dari yang lain. Realitas selalu didampingi dan di bungkus dengan kebohongan. Satu satunya senjata rezim saat ini adalah amunisi penyesatan sebagai unggulan untuk pertahanannya. Penyesatan membutuhkan ekspresi seolah olah dirinya  bisa tampil prima sebagai : manusia sederhana, lurus dan jujur

Semua pidato pejabat negara saat ini selalu tampil dengan narasi penyesatan dipaksakan mirip dengan realita. Mereka menggunakan strategi bahwa Apa yang di angankan akan langsung diyakini, tetapi apa yang dipikirkan / dibayangkan juga sedang di pikirkan dan dibayangkan orang lain”.

Terus memutar balikan keadaan yang sedang di amati oleh rakyat , mendistorsi dan memanipulasi agar sesuai dengan apa yang sedang diminta dan dipikirkan rakyat. Kita harus cermat dan hati hati menelaah perkataan mereka , penampilan mereka, nada suara mereka , tindakan tertentu yang tampaknya  berarti khusus. Semua yang dilakukan seseorang dalam dunia sosial adalah tanda.

Tidak ada pertimbangan moral dalam penyesatan yang penting memperoleh keunggulan menggunakan kamonflase agar kekuasaan tetap bisa bertahan dan mendapatkan kemenangan tetap bisa menguasai keadaan. Mereka berkeyakinan bahwa apabila pemerintah sampai tumbang hanya kecelakaan , bencana , keburukan dan semua akan menanggung akibat yang sangat mengerikan.

Adanya sindiran P. Jokowi sesama marah kepada P Presiden. Presiden tiba-tiba mengambil kebijakan membagikan Bantuan Langsung Tunai ( BLT ), terahir di kantor Dewan Pertimbangan Presiden Wiranto memanggil mahasiswa dengan label BEM Nusantara, sebelumnya kelompok Cipayung dipanggil ke Istana, semuanya bentuk penyesatan, untuk menenangkan rakyat dan mahasiswa tetap terkendali.

Rezim seringkali menggunakan cara lama untuk pencitraannya dengan ucapan dan tindakan semu, berkamuflase, pola hipnotis sampai pada informasi semua, dan melaksanakan bayang bayang dalam bayang bayang semua muncul dan nampak secara bersamaan.

Rekayasa diatas sesungguhnya tanda tanda rezim sudah berada dalam kepanikan dan menuju kehancurannya, mental mereka telah jatuh.

“Cara membalikan serangan fakta yang di kemas dengan fiksi . Lakukan perlawanan kabut –  dengan  pembalikan membuat kabut yang akan menjadikan bentuk dan warna sulit di kenali. Menciptakan banyak kabut akan menyulitkan rezim mampu membaca dan mengamati kita. Disaat inilah akan ada ruang bermanuver ganti peran sesatkan pemerintah sekalian . Mereka akan semakin gelisah, bingung dan semakin dalam dalam kabut,  perlawanan rakyat muncul dengan macam-macam bentuknya .Di sinilah rezim  mudah untuk jatuh, di jatuhkan dan akan jatuh.