Eks Presidium GMNI: Pidato Presiden Jokowi tak Cerminkan Kata dengan Perbuatan

Pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mencerminkan satu kata dengan perbuatan. Atas sikap Jokowi itu, sering menjadi olok-olokan rakyat.

“Perilaku presiden sering menjadi bahan ejekan dan olok-olokan rakyat yang pidatonya tidak mencerminkan satunya kata dengan perbuatan,” kata mantan Presidium GMNI Yusuf Blegur dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Sabtu (5/3/2022)

Kata Yusuf, rakyat menilai kampanye dan janji politik presiden Jokowi lebih banyak menghasilkan kebohongan publik. Belum lama juga seorang menteri koordinator yang tidak respek dan beretika ketika berbicara di hp saat presiden sedang berpidato, sebuah peristiwa langka yang memalukan dan merendahkan presiden yang ditonton rakyat.

“Sudah tak terhitung seringnya peristiwa yang menegaskan betapa presiden tak mampu menjadi orang yang bisa dijunjung serta diteladani karena tidak memiliki kecerdasan dan ketegasan. Publik terlanjur menilai, presiden boneka dan planga-plongo, pula,” paparnya.

Pidato kepala negara sekaligus kepala pemerintahan dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri di Mabes TNI Jakarta pada Selasa 1 Maret 2022, yang menyinggung adanya ketidaksetujuan IKN dari para istri anggota TNI-Polri.

“Pada prinsipnya, membuktikan presiden tak akan bisa memaksakan kebijakan politiknya kepada rakyat, termasuk kepada anggota TNI-Polri beserta keluarganya. Apalagi jika keputusan presiden tidak sesuai dengan prinsip-prinsip hukum, demokrasi dan kedaulatan serta eksistensi negara ke depannya. Presiden seperti mengalami apa yang diungkap pepatah “menepuk air di dulang, terpericik muka sendiri”,” paparnya.