Harga Naik dan Kelangkaan Kebutuhan Pokok, PPJNA 98: Permainan Cendana Setelah Kalah Lawan Sri Mulyani

Kekalahan Bambang Trihatmodjo melawan Sri Mulyani membuat kelompok Cendana mempermainkan berbagai kebutuhan pokok sehingga muncul kebencian terhadap Presiden Jokowi.

“Penimbunan minyak goreng di Sumut itu terbongkar dan masih mempunyai keterkaitan dengan kelompok Cendana. Ini bagian dari operasi Cendana menyudutkan Presiden Jokowi,” Ketua Umum PPJNA 98 Anto Kusumayuda kepada redaksi www.suaranasional.com, Kamis (24/2/2022).

Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi yang diajukan putra Presiden ke-2 Soeharto, Bambang Trihatmodjo, terkait utang SEA Games 1997 yang mencapai Rp 68 miliar. Bambang harus membayar utang tersebut.

Menurut Anto, Presiden Jokowi harus menindak kelompok Cendana dan kartel yang mempermainkan harga kebutuhan pokok. “Cendana dan jaringannya selalu mengambil keuntungan di tengah kesulitan yang melanda rakyat Indonesia,” ungkapnya.

Anto mensinyalir ada skenario menjatuhkan Jokowi dengan adanya kelangkaan dan kenaikan harga kebutuhan pokok. “Menggunakan operator para aktivis yang sakit hati dengan memprovokasi rakyat untuk menjatuhkan Jokowi,” papar Anto.

Anto juga meminta Presiden Jokowi menindak para menteri yang tidak mendukung agenda reformasi. “Menteri-menteri yang tidak mendukung reformasi segera dipecat,” jelas alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini.

Pemerintah Jokowi harus menghilangkan dan mencegah radikalisme, intolerasi dan terorisme. “Ancaman radikalisme, intoleransi dan terorisme sudah nyata ada di masyarakat,” jelasnya.

Selain itu, ia memuji Presiden Jokowi dalam menangani dan mengantisipasi Covid-19 secara cepat. “Kegiatan vaksin berjalan dengan baik. Kemunculan omricorn juga bisa diantisipasi secara baik,” pungkasnya.