Mayjen (Purn) Deddy S Budiman: Presiden Jokowi dan Para Pembantunya Lagi Sibuk Proyek Islamophobia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para pembantunya baru sibuk proyek Islamophobia dengan memetakan pesantren dan masjid untuk mencegah radikalisme.

“Pak Jokowi dan para pembantunya lagi sibuk proyek Islamophobia titipan musang,” kata Pakar Pertahanan dari lembaga pemikir Forum Komunikasi Patriot Peduli Bangsa (FKP2B) Mayjen (Purn) Deddy S Budiman kepada redaksi www.suaranasional.com, Senen (31/1/2021).

Proyek Islamophobia, kata Deddy, Densus 88 diduga terlatih melawan teroris tak bersenjata kelas rumah kos-kosan. “Diduga terlatih melawan umat Islam garis lurus yang tak bersenjata, diduga terlatih mengumpulkan kotak amal di masjid-masjid yang diduga dimanfaatkan terduga teroris,” sindir Deddy.

Menurut Deddy, Polri 88 diduga terlanjur dimanfaatkan untuk membungkam demokrasi dengan melawan kelompok kritis oposisi. “Polri bahkan Densus 88 untuk melawan umat Islam garis lurus yang menghendaki dikembalikan UUD 45 Asli dan revolusi akhlak Pancasila,” jelas Deddy.

Kata Deddy, Presiden Jokowi sibuk mengelola NKRI sehingga rasa kemanusiaan terabaikan, diduga tega membiarkan prajurit TNI dan Polri berguguran. “Tega membiarkan masyarakat tak berdosa berguguran, dan pada gilirannya tega membiarkan Papua lepas dari pangkuan Ibu Pertiwi,” ungkapnya.

Dalam menyelesaikan teroris separatis bersenjata di medan seperti Papua yang hutan belantara, bergunung-gunung, rawa-rawa dan banyak sungai, sebaiknya menggunakan TNI dibantu Polri.

“Untuk diketahui oleh Pak Jokowi, menurut undang-undang, TNI tak dapat berbuat untuk melaksanakan tupoksi, tanpa keputusan politik,” pungkasnya.