Muhammadiyah Berjihad Solusi bukan Konfrontasi

Muhammadiyah berjihad dengan solusi bukan konfrontasi. Organisasi yang didirikan KH Ahmad Dahlan berdakwah secara kultural.

“Jihad Muhammadiyah mencari solusi bukan konfrontasi,” kata Wakil Ketua PW Muhammadiyah Jawa Barat (Jabar) Dadang Syarifudin, Bogor, Sabtu (29/1/2022). “Muhammadiyah bukan seperti oposisi yang selalu menyalahkan semua kebijakan pemerintah,” ungkapnya.

Dadang Syarifudin juga prihatin terhadap kader persyarikatan yang menyalahkan pimpinan Muhammadiyah ketika berbeda pilihan di Pilpres 2019. “Pimpinan Muhammadiyah yang Islam disalahkan bahkan dianggap cebong tapi yang non muslim dibela,” ungkapnya.

Muhammadiyah, menurut Dadang Syarifudin sebagai organisasi kemasyarakatan dan bukan partai politik. Dakwah Amar Ma’ruf bisa dilakukan setiap kader Muhammadiyah sesuai aturan organisasi. “Di Muhammadiyah dakwah hukumnya wajib ain,” jelas Dadang.

Ia mengingatkan kader Muhammadiyah untuk melek literasi terlebih di era derasnya arus informasi. “Ketika ada informasi di WhatsApp harus disaring terlebih dulu di-share (dibagikan-red),” ungkapnya.

Ketua Forum Guru Besar Muhammadiyah (FGBM) Jabar Makhmud Syafei mengatakan, Muhammadiyah dalam gerakan Islam berideologi kemajuan dengan misi dakwah dan tajdid sebagai identitas gerakannya.

Kata Makhmud aqidah Muhammadiyah bersumber dari Al-Quran dan Sunah. Muhammadiyah dalam aqidah Islam diibaratkan satu bangunan yang saling menguatkan. “Warga Muhammadiyah harus mempunyai filosofi lebah memakan yang baik dan mengeluarkan yang baik, hinggap namun tidak memecah dan merusak,” paparnya.

Sedangkan Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kota Bogor Abdul Rachmat Saleh mengatakan, kader Muhammadiyah harus menjawab persoalan umat dan bangsa Indonesia.

“Kader Muhammadiyah harus menjadi menjadi pemersatu bangsa sebagaimana diperlihatkan para pendahulu kader persyarikatan,” ungkap Abdul Rachmat.

Rachmat mengatakan, kader Muhammadiyah juga wajib mengingatkan para pemimpin bangsa jika sudah keluar dari nilai-nilai Pancasila dan Kebangsaan. “Muhammadiyah dengan konsep Amar Ma’ruf Nahi Munkar juga memberikan solusi bagi persoalan bangsa,” pungkas Rachmat.