Sebut Megawati Paling Concern Riset dan Science, Aktivis Malari 74: Kepala BRIN Pelacur Intelektual

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menjadi pelacur intelektual dengan menyebut Megawati paling consern dengan riset dan science.

Demikian dikatakan aktivis Malapetaka Limabelas Januari (Malari) 74 Salim Hutadjulu dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Senen (3/1/2021). “Sampai sekarang belum ada karya ilmiah Megawati dalam bidang science dan riset,” ungkapnya.

Kata Salim, lembaga riset menjadi rusak ketika diintervensi politisi seperti di era Rezim Jokowi. “Harusnya lembaga riset independen,” jelas tahanan politik era Soeharto.

Salim mengatakan, kepala BRIN Laksana Tri Handoko sudah tidak dipercaya atas pernyataanya Megawati paling consern dengan riset dan science. “Habibie merupakan politikus Golkar tetapi memegang prinsip tegas dalam bidang riset. Harusnya Kepala BRIN mencontohkan Habibie bukan Megawati,” ungkapnya.

Kata Salim, di era Rezim Jokowi lembaga riset menjadi rusak. “Peneliti diharuskan menjadi PNS dan sibuk dengan urusan birokrasi,” papar Salim.

Menurut Kepala BRIN Dr Laksana Tri Handoko, politikus yang paling concern dengan riset dan science adalah Megawati. Karena itu, wajar jika Megawati dipercaya menjadi Ketua Dewan Pengarah BRIN.