Bedjo Untung: PKI tak Pernah Memberontak

Ketua Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965-1966 (YPKP 65) Bedjo Untung membantah Partai Komunis Indonesia (PKI) pernah melakukan pemberontakan di negeri ini.

“Pemberontakan PKI itu tidak pernah ada, sampai sekarang, para politisi, pendukung orba selalu mengatakan PKI selalu berontak disebut peristiwa 1926, 1948 Madiun, 1965 itu semua tidak benar,” kata Bedjo Untung dalam video yang beredar di YouTube beberapa waktu lalu.

Kata Bedjo Untung, perlawanan PKI pada 1926 itu melawan pemerintahan kolonial Belanda. “Pada 1926 itu PKI melawan pemerintah Belanda di Indonesia. Peristiwa 1948 yang berbicara tokoh yang terlibat yaitu Soemarsono menyatakan tidak ada pemberontakan PKI itu karena sudah lapor pada pemerintah pusat,” jelas Bedjo.

Bedjo mengatakan, buku karya Soemarsono berjudul Revolusi Agustus; Kesaksian Seorang Pelaku Sejarah membantah adanya banjir darah di Madiun 1948. “Soeharto diminta Jenderal Sudirman melihat Madiun dan faktanya tidak ada banjir darah dan itu sudah diakui Soeharto sendiri,” paparnya.

Orang-orang yang dituduh PKI, kata Bedjo Untung tangannya diikat, mulutnya dibungkam. Sementara di pihak yang menuding ada pemberontakan PKI secara bebas mengeluarkan hoaks.

Dalam diskusi sejarah di Frankfurt Jerman, Bedjo Untung mengatakan PKI tidak punya tradisi memberontak tapi ingin membela rakyat. Peristiwa 1965 terjadi ada konspirasi internasional yang ingin menjatuhkan Bung Karno dengan terlebih dahulu menghancurkan PKI.

“Pada 1965 PKI mendapat dukungan masyarakat yang lari karena strategi kampanye menarik rakyat. Gerwani bisa membela kaum perempuan mendirikan sekolah-sekolah di berbagai desa, memberantas buta huruf, bersama pemuda melakukan aksi pro rakyat, BTI membantu petani melakukan land reform,” pungkasnya.