Politikus Demokrat: Presiden Hanya Plonga-Plongo Kasus Korupsi

Uncategorized

Presiden hanya plongo-plongo kasus korupsi di Indonesia atas hilangnya Harun Masiku sampai amannya Herman Hery, Madam dan anak Pak Lurah dalam kasus bansos.

“Gimana mau berantas korupsi kalau presiden cuma pelenga pelongo atas kasus2 korupsi, iya gak sih… ,” kata politikus Demokrat Taufik Rendusara di akun Twitter-nya @TRendusara.

Kata Taufik, Presiden tidak terlihat adanya ketegasan dalam kasus hilangnya Harun Masiku. “Para pelaku korupsi bansos yang disebutkan namanya seperti Herman Hery, anak Pak Lurah dan Madam aman,” ungkapnya.

Taufik mengatakan, tidak perlu bicara terlalu tinggi tentang Revolusi 4.0 jika koruptor masih dilindungi oleh Revolusi Mental. “Mari kita sama-sama selamatkan demokrasi yang dirusak para begal dan koruptor di republik ini,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Indeks Persepsi Korupsi (IPK) atau Corruption Perceptions Index (CPI) Indonesia untuk 2020 turun jauh dibanding tahun 2019. Indeks Persepsi Korupsi Indonesia turun 3 poin dari tahun 2019 yang mendapatkan skor 40.

Melorotnya skor IPK itu membuat peringkat Indonesia juga turun drastis dari posisi 85 ke 102 dari 180 negara. Indonesia tercatat pada peringkat yang sama dengan Gambia.

“CPI Indonesia tahun 2020 ini kita berada pada skor 37 dengan rangking 102 dan skor ini turun tiga poin dari tahun 2019 lalu. Jika tahun 2019 lalu kita berada pada skor 40 dan rangking 85, ini 2020 berada diskor 37 dan rangking 102,” kata Peneliti TII Wawan Suyatmiko, dalam Peluncuran Indeks Persepsi Korupsi 2020 yang disiarkan secara virtual, Kamis (28/1/2021).

IPK atau CPI ini dihitung oleh Transparency International dengan skala 0-100, yaitu 0 artinya paling korup, sedangkan 100 berarti paling bersih. Total negara yang dihitung IPK atau CPI adalah 180 negara