Aktivis Malari 74: Kudeta Partai Demokrat Munculkan Gerakan Rakyat Mirip di Myanmar

Kudeta Partai Demokrat yang menempatkan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum memunculkan gerakan rakyat mirip yang terjadi di Myanmar.

“Kudeta Partai Demokrat akan memunculkan gerakan rakyat mirip terjadi di Myanmar. Ada efek domino Myanmar di Indonesia,” kata aktivis Malapetaka Limabelas Januari (Malari) 74 Salim Hutadjulu dalam pernyataan kepada www.suaranasional.com, Sabtu (6/3/2021).

Menurut tahanan politik era Soeharto, banyak aktivis 98 yang dulu melawan Soeharto yang menjadi pengurus Partai Demokrat di bawah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). “Aktivis 98 ini bisa melakukan penggalangan di kalangan rakyat untuk melakukan perlawanan terhadap penguasa yang telah mengambilalih Partai Demokrat,” ungkapnya.

Kata Salim, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus menjadi simbol perlawanan terhadap penguasa. “SBY harus menempatkan dirinya menjadi tokoh oposisi dan meminta kader-kader Demokrat di seluruh Indonesia membuat mimbar bebas,” jelas Salim.

Salim mengatakan, kudeta Partai Demokrat oleh penguasa harus menjadi momentum konsolidasi gerakan rakyat pasca ditahannya Habib Rizieq (HRS) dan pengikutnya. “Saatnya rakyat bergerak untuk menyatakan protes kepada penguasa. Jalanan di Jakarta perlu dipenuhi rakyat yang protes,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, KLB Partai Demokrat (PD) yang diklaim sepihak oleh segelintir pihak memutuskan Moeldoko sebagai Ketua Umum terpilih. Hal ini berdasarkan voting yang dilakukan dalam KLB Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara.

“Kongres Luar Biasa Partai Demokrat menimbang dan seterusnya, mengingat dan seterusnya, memperhatikan, memutuskan, menetapkan pertama, dari calon kedua tersebut atas voting berdiri, maka Pak Moeldoko ditetapkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat Periode 2021-2025,” kata pimpinan sidang Jhoni Allen Marbun saat membacakan putusan sidang pleno di The Hill Hotel and Resort, Deli Serdang, Jumat (5/3).

Moeldoko diputuskan sebagai Ketua Umum terpilih setelah melalui proses pencalonan. Moeldoko mengalahkan Marzuki Alie, yang dicalonkan oleh DPD NTB. Sementara itu, Moeldoko dicalonkan DPD Kalteng, Sulteng, Papua Barat, hingga Aceh.