Aktivis 98: Manuver Anies Baswedan tidak Etis

Kedatangan Anies Baswedan menemui Habib Rizieq Syihab (HRS) paska kepulangan ke tanah air, memunculkan pesan tidak etis terlalu mengedepankan kepentingan politik yang sudah tidak sabar demi pencalonan Pilpres 2024. Harus menyadari posisi dirinya sebagai Gubernur DKI Jakarta bawahan Presiden RI, harus menjaga kewibawaan kehormatan Presiden Jokowi. Ketika HRS pulang ke tanah air menghina mencaci maki pemerintah , menyerang menghina pemerintahan Jokowi, tidak menghormati kewibawaan pemerintahan Jokowi, HRS tidak layak dihormati dan apalagi Anies merupakan bagian dari pemerintah semestinya mengingatkan dengan keras HRS sebagai warga Jakarta apalagi sebagai ulama besar untuk menjaga etika dan kehormatan jangan membuat kegaduhan dan kekacauan apalagi ditengah pandemi Covid 19.

Demikian dikatakan Abdul Salam Nur Ahmad Sekjen PPJNA 98 dalam pernyataan yang disampaikan PPJNA 98, Jarnas 98 dan Barikade 98, Sabtu (14/11/2020).

Anto Kusumayuda Ketum PPJNA 98 mengatakan “Anies Gubernur yang tidak loyal sama Presiden Jokowi, sudah jelas jelas HRS telah melakukan penghinaan dan menyerang Jokowi, malahan secara terbuka akan merubah NKRI yang berdasarkan Pancasila dengan NKRI bersyariah itu sebagai bukti bahwa HRS telah berbuat Makar menyebarkan kebencian sama pemerintah untuk merubah NKRI. Semestinya Anies jangan mendatangi dan menhormati HRS, itu pertanda Anies sedang berkonspirasi akan menjatuhkan Presiden Jokowi, ungkapnya.

Ketua Barikade 98 Jabar Budy Hermansyah menambahkan “Aneh dengan Anies bukannya membangun situasi damai malahan memelihara penyakit yang selalu membuat kegaduhan , tapi memang Anies ambisius bagian dari konspirasi yang akan menjatuhkan Jokowi , semestinya jujur dan konsisten kalau mau jadi oposisi pemerintah jadi oposisi yang benar , jangan jadi gubernur tapi sikap perilaku sebagai oposisi, lebih jahat lagi bekerjasama dengan orang orang yang sudah jelas jelas akan menggulingkan pemerintahan Jokowi, kata Budy aktivis 98 merupakan Presidium Jarnas 98.

Mahmud Yunus Presidium Jarnas 98 mengatakan “Kalau gaya kepemimpinan Anies yang selalu memelihara provokator , terus membuat kegaduhan dan kekacauan itu sama dengan mencoreng kehormatan pemerintahan Jokowi , Jakarta itu merupakan Ibu Kota Indonesia semestinya menjaga kedamaian Jakarta bukannya membuat Jakarta selalu gaduh , apalagi setelah HRS pulang akan semakin membuat kegaduhan, Anies layak mundur atau dimundurkan dari Gubernur DKI Jakarta, pungkasnya.