Habib Rizieq akan Pulang ke Indonesia, Rezim Jokowi Makin Panik


Rezim Joko Widodo (Jokowi) makin panik atas rencana kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab.



“Sikap yang diperlihatkan penguasa mendengar Habib Rizieq akan pulang ke Indonesia menunjukkan kepanikan,” kata Direktur HRS Center Abdul Chair Ramadhan kepada suaranasional, Rabu (14/10/2020).





Menurut Abdul Chair, kepanikan Rezim Jokowi itu terlihat pernyataan Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh yang memberikan penjelasan teknis prosedural larangan exit sebab ‘overstay’ dengan berbagai dampak turunannya.



“Pernyataan tersebut patut untuk disangkal, tidak benar Habib Rizieq mengalami ‘overstay’ dan oleh karena itu menjadi tanggungjawabnya pribadi,” jelasnya.



Agus Maftuh sebenarnya hendak mengatakan bahwa pemerintah Indonesia tidak memiliki kewajiban untuk bertanggungjawab. Pernyataan demikian tidak sesuai dengan fakta yang terjadi, ‘berkelebihan’ atau ‘tidak lengkap’.



Abdul Chair mengatakan, kepanikan dimaksud merupakan akumulasi perasaan kolektif penguasa dan penerima manfaat kekuasaan. Kepanikan kolektif yang terjadi secara berkelanjutan akan bermuara kepada ketidakseimbangan dan keterpurukan.



“Rakyat kini sudah semakin cerdas untuk menilai. Terpuruknya elit bukan masalah bagi rakyat. Rakyat mempermasalahkan keterpurukan dan kesulitan hidup sebab banyak kebijakan yang mudharat. 



Abdul Chair mengatakan, rakyat menanti kembalinya Habib Rizieq guna perjuangan bersama menyingkirkan berbagai mudharat yang telah menyengsarakan hajat hidup rakyat.