Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganggap ramah demonstran yang menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja dengan memperlihatkan ke publik melihat sekelompok bebek.
“Jokowi itu orang Jawa selalu dengan bahasa simbol, ketika ada demo besar menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja, mantan Wali Kota Solo itu melihat bebek. Itu artinya Jokowi menganggap remeh demonstran,” kata pengamat politik dan sosial Muhammad Yunus Hanis kepada suaranasional, Sabtu (10/10/2020).
Menurut Yunus, bebek itu sebuah simbol hewan yang bisa dikendalikan dan mengikuti arah yang di depan. “Jokowi ingin memperlihatkan, para demonstran akan mengikuti kemauan pemerintah,” ungkapnya.
Setelah beredar foto Jokowi dengan bebek, kata Yunus, mantan Wali Kota Solo itu tetap bersikeras mempertahankan UU Omnibus Law Cipta Kerja. “Artinya Jokowi dengan kekuatan yang dimiliki merasa yakin bisa mengendalikan para demonstran terlebih di sekeliling Jokowi ada Luhut, Wiranto maupun para jenderal Orba yang bisa mengendalikan demonstrasi,” jelas alumni Pascarsarjana Sosiologi UGM ini.
Kata Yunus, Presiden Jokowi merasa yakin dalam menghadapi demonstrasi yang menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja karena berhasil meredam unjuk rasa penolak UU KPK hasil revisi. “Hebatnya demonstrasi menolak UU KPK hasil revisi bisa dikendalikan dan sekarang dalam proses judicial review di MK,” pungkasnya.
Viral beredar sebuah foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) di media sosial twitter dengan keterangan “Maafkan, Bapak ini lebih suka ketemu Bebek dari pada Rakyat,” tulis akun @linalinzc, Juma 9 Oktober 2020.
Belum dapat dipastikan apakah foto tersebut benar adanya sebagai salah satu rangkaian kegiatan Presiden Jokowi ke Kalimantan Tengah ditengah maraknya aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker).
Meski demikian, hanya dua jam foto Jokowi itu langsung ramai diperbincangkan di jagat maya. Diunggah pukul 07.05 WIB, hingga pukul 09.33 WIB, sudah 200 komentar, disukai hampir 2000 dan di retweet 300 kali.
